Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Di Mata Cristiano Ronaldo, Pemain Muda Manchester United Bak Anak SD yang Sulit Dinasihati

By Lariza Oky Adisty - Jumat, 18 November 2022 | 07:00 WIB
Wawancara pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo, dengan Piers Morgan yang tersebar cuplikannya pada Minggu (13/11/2022). (TWITTER.COM/PIERSUNCENSORED)

BOLASPORT.COM - Para pemain muda Manchester United tidak lepas dari kritik Cristiano Ronaldo dalam wawancaranya dengan Piers Morgan. 

Cristiano Ronaldo blak-blakan mengutarakan opininya dalam wawancara pada program Piers Morgan Uncensored yang tayang pada Kamis (17/11/2022) dini hari WIB. 

Salah satunya adalah soal para pemain muda Manchester United

Cristiano Ronaldo mengeluhkan sikap para pemain belia di skuad Setan Merah. 

Di mata pemain berusia 37 tahun itu, mereka tak ubahnya anak berusia 12 tahun atau setara kelas 6 SD. 

Perbedaan terbesar di mata Ronaldo antara pemain muda dengan generasinya adalah perasaan lapar untuk meraih kemenangan dan meraih gelar.

“Menurut saya kata respek tidak berlaku untuk mereka, karena para pemain ini hidup di era berbeda. Mereka sama dengan anak saya yang berusia 12 tahun,” kata Ronaldo, dikutip BolaSport.com dari Metro.

Baca Juga: PIALA DUNIA - Gara-gara Suhu Panas di Qatar, Timnas Wales Geser Waktu Latihan

TWITTER.COM/MANUTD
Penyerang Manchester United, Marcus Rashford, saat melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Aston Villa dalam partai babak ketiga Piala Liga Inggris 2022-2023, Jumat (11/11/2022).

“Mentalitas mereka berbeda dari para pemain generasi saya.” 

“Para pemain muda ini mendapatkan segalanya dengan lebih mudah. Mereka tidak menderita, dan mereka tidak peduli. Ini bukan cuma di Man United, tetapi di semua klub.” 

“Pemain-pemain muda ini berbeda dengan generasi saya. Akan tetapi saya tidak bisa menyalahkan mereka.” 

“Ini semua bagian generasi baru dengan teknologi yang mengalihkan perhatian mereka,” ujarnya. 

Bukan cuma kurang ambisi dan rasa lapar yang membuat Cristiano Ronaldo sebal dengan para juniornya. 

Kapten tim nasional Portugal tersebut juga menilai para pemain-pemain muda di sekitarnya memasang sikap masuk kuping kiri keluar kuping kanan saat mendapat nasihat. 

Cristiano Ronaldo membandingkan saat dia masih berusia belasan ketika bergabung dengan Manchester United dan bertemu pemain-pemain senior. 

Baca Juga: Prediksi Piala Dunia - Harry Kane Incar Sejarah Top Scorer, Lionel Messi dan Mbappe Bersaing, Ronaldo Gimana?

“Mereka ini berbeda. Para pemain ini mendengar omongan orang dengan kuping kiri lalu keluar dari kuping kanan,” ujar Ronaldo melanjutkan.

“Saya tidak kaget, tetapi sikap semacam ini sangat disayangkan. Kalau sudah mendapat contoh terbaik di depan wajah dan mereka tidak mencontoh, itu aneh sekali.” 

Cristiano Ronaldo membandingkan saat dia masih berusia belasan ketika bergabung dengan Manchester United dan bertemu pemain-pemain senior. 

“Saya ingat ketika berusia 18, 19, atau 20 dan saya selalu menunggu-nunggu momen melihat para pemain terbaik seperti Ruud van Nistelrooy, Rio Ferdinand, Roy Kean, dan Ryan Giggs.” 

“Hal ini yang membuat saya mengecap kesuksesan dan karier saya bertahan lama, karena saya menjaga kondisi fisik, mental, dan pola pikir karena saya belajar dari para pemain hebat ini," ucap CR7. 

Cristiano Ronaldo pun menyayangkan para pemain ini tidak banyak mengikuti contoh yang sudah ia berikan. 

Ia mengingatkan para pemain ini bahwa karier mereka takkan bertahan lama jika mempertahankan etos kerja semacam itu. 

TWITTER.COM/TGOALPOST
Alejandro Garnacho mencetak gol kemenangan bagi Manchester United dalam kemenangan 2-1 atas Fulham dalam lanjutan Liga Inggris 2022-2023.

Baca Juga: Nasib Belum Jelas, Cristiano Ronaldo Dapat Tawaran Main di Klub Liga Australia

“Saya tidak suka memberikan nasihat dan lebih suka memberi teladan. Saya selalu datang pagi dan menjalani rutinitas yang sama," kata Ronaldo lagi.

"Mungkin saya orang pertama yang datang dan yang terakhir pulang.” 

“Para pemain ini mendengarkan nasihat lalu lupa dua menit kemudian. Beberapa mengikuti teladan saya, beberapa tidak.” 

“Beberapa dari mereka peduli, tetapi kebanyakan tidak. Saya tidak terkejut. Pemain-pemain ini tidak akan bertahan lama kariernya.” 

“Mustahil mereka punya karier yang awet. Pemain di generasi saya bisa bermain di level tertinggi di usia 36, 37, hingga 38. Menurut saya pemain generasi ini takkan bisa berada di level yang sama,” imbuhnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P