Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Padahal, Argentina tinggal satu pertandingan lagi untuk bisa menyamai rekor terpanjang yang dibuat oleh Italia pada 2018-2021 lalu dengan 37 kali tak terkalahkan.
Salah satu faktor kekalahan yang mencolok selain solidnya pertahanan dari Arab Saudi adalah keberhasilan tim asuhan Herve Renard ini dalam menjalankan jebakan offside.
Menurut statistik yang dikutip BolaSport.com dari Squawka, Argentina terjebak 10 kali offside yang diterapkan oleh Arab Saudi.
Jumlah tersebut adalah yang terbanyak pada edisi satu pertandingan di Piala Dunia sejak VAR mulai diterapkan pada 2018 lalu.
Most offsides in a single World Cup game since VAR was introduced at the 2018 World Cup:
10 - Argentina (2022 vs. Saudi Arabia)
9
8
7
6
5 - Germany (2018 vs. Sweden), Peru (2018 vs. Denmark)It turned out to be a Hervé Renard masterclass. #KSA#FIFAWorldCup
— Squawka (@Squawka) November 22, 2022
Dari jumlah offside tersebut, terdapat tiga gol yang dianulir dengan dibantu juga keputusan melalui Video Assistant Referee atau VAR.
Tiga gol yang dianulir tersebut terjadi lewat Messi (22') dan dua lainnya melalui Lautaro Martinez (27', 35').
Keberanian Arab Saudi dalam menerapkan garis pertahanan tinggi patut diapresiasi yang berhasil meredam agresivitas para pemain Argentina.
Kemenangan ini membuat tim berjulukan The Green Falcons ini memimpin Grup C, sedangkan Argentina terbenam di dasar klasemen.
Brave high-line to push Argentina back, fantastic team pressing, resolute defending and quality in the final third. A brilliant performance from Saudi Arabia who come back to beat Lionel Messi's side 2-1 in their World Cup opener.
A Hervé Renard masterclass. ????????????#KSA pic.twitter.com/cr9dONTwwX
— The Coaches' Voice (@CoachesVoice) November 22, 2022