Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Francesco Bagnaia yang masih berjuang mendapatkan sentuhan terbaiknya saat itu tertinggal hingga 91 poin dari Fabio Quartararo.
Sebagai juara bertahan, El Diablo menunjukkan prospek yang lebih menjanjikan melalui torehan kemenangan dan podiumnya.
Akan tetapi, jarak yang cukup jauh dengan 91 poin itu tidak lantas membuat mentalitas Francesco Bagnaia surut.
"91 poin itu banyak, tapi saya memikirkan potensi yang kami miliki," kata Francesco Bagnaia, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Bagnaia menyadari dengan selisih 91 poin membuat jalannya tidak mudah terlebih Quartararo bukanlah pembalap yang angin-anginan.
"Saya pikir dia bukan tipe pembalap yang mengalami pasang surut," kata Francesco Bagnaia menjelaskan.
Menurut pandangan Bagnaia, pembalap asal Prancis tersebut memiliki peluang juara yang besar karena menunjukkan performa yang kompetitif.
"Saya menganggap diri saya lebih baik dari itu, saya rasa dia kompetitif untuk terus mempertahankan gelar," ucap Francesco Bagnaia.
"Saya yakin dia berpotensi menjadi juara," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, tekad dan ambisi menjadi pembeda dalam persaingan yang terjadi antara Bagnaia dan Quartararo.