Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Perjuangan Loh Kean Yew hingga Akhirnya Sukses Tampil pada BWF World Tour Finals 2022
Sudah pernah bertemu dan mengetahui kekuatan lawan-lawannya di fase grup, Gregoria mengaku akan melakukan beberapa penyesuaian dengan pola permainannya.
Hal ini merupakan bentuk adaptasi dari lingkungan dan kondisi lapangan yang dinilainya cukup berangin.
"Kondisi lapangan di sini agak berangin, berbeda dengan saat pertemuan terakhir saya dengan mereka di turnamen sebelumnya," ucap Gregoria.
"Jadi pasti ada perubahan permainan walau mungkin tidak banyak. Saat pertandingan saya akan coba menyeimbangkan dulu pola permainan mereka."
Pelatih tunggal putri Indonesia, Herli Djaenudin berharap tren positif yang diciptakan Gregoria dalam beberapa turnamen terakhir bisa berlanjut di BWF World Tour Finals 2022.
"Bagi saya tidak masalah, Grego mau bertemu siapapun karena terus terang bebannya ada di mereka, bukan di Grego," ucap Herli.
"Grego datang dengan nothing to lose, harusnya ini menjadi keuntungan dia untuk bisa bermain lepas, habis-habisan dan tidak menutup kemungkinan mampu membuat kejutan."
"Saya berharap grafik penampilan dia yang sedang meningkat bisa dijaga di turnamen penutup ini."
Herli menuturkan bahwa apa yang Gregoria dapatkan di akhir tahun ini karena mental dan kepercayaan dirinya sudah kembali. Faktor komunikasi mengambil peranan penting dalam hal ini.