Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Akan tetapi, dalam situasi ini tak sedikit tim yang marah sebab agenda timnas bukan agenda FIFA Matchday.
Dengan begitu, sebenarnya tim memiliki hak untuk tidak melepas pemainnya ke timnas.
Namun, itu juga tak akan mudah sebab pemain terbaik tentunya diharapkan mampu meningkatkan prestasi timnas.
Situasi saat ini memang membuat Thomas Doll tidak dalam kondisi baik-baik saja, sebab tim juga membutuhkan pemain dan begitu juga timnas.
Tetapi, ia merasa geram dan marah karena Doll merasa pemain Persija asal dipanggil saja.
Ia merasa pelatih Shin Tae-yong tak menjalin komunikasi dengannya.
Thomas menilai seharusnya pelatih timnas bisa menanyakan dan berkomunikasi dengan pelatih tim terlebih dahulu bagaimana perkembangan pemain.
Sehingga itu akan lebih baik, dari pada saat ini.
“Ketika Anda memberi satu orang power semacam ini, saya tak bisa berkata lebih banyak. Setiap coach di klub pasti marah dengan situasi ini karena pemain mereka diambil sesuka hati, tidak ada komunikasi,” kata Thomas Doll.
“Jadi buat saya ini pengalaman baru tapi saya tak suka hal ini. Karena saya datang dari dunia yang berbeda, saya bermain dan saya melatih di negara-negara lain. di Jerman, Anda bekerja untuk tidak bisa lakukan semacam itu. Lalu saya di sini, semua orang setuju dengan itu, oke saya hanya bisa ngomong pendapat saya tetapi tidak lebih. Saya tak senang dengan situasi ini.”