Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Itu sebabnya misi balas dendam menjadi highlight Louis van Gaal saat Belanda kembali dihadapkan dengan Argentina di Qatar.
Bersama tim pelatih, strategi terbaik disiapkan Van Gaal termasuk apabila pertandingan harus dituntaskan lewat adu penalti.
Semua itu dilakukan dengan tujuan memuluskan suksesnya misi balas dendam.
Keinginan Louis van Gaal kini tinggal impian.
Meneer berusia 71 tahun tersebut dipaksa untuk kembali melihat gagalnya algojo pertama timnya.
Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 - Media Belanda Sindir Lionel Messi Lolos Sanksi Handball Tangan Tuhan
Jika di Brasil 2014 Ron Vlaar, yang merupakan pemain belakang yang saat itu merumput untuk Aston Villa, gagal menceploskan bola, di Qatar tahun ini giliran Virgil van Dijk, yang juga merupakan pemain bertahan, tidak berhasil menunaikan tugas.
Tendangan sang kapten timnas Belanda mampu dibaca dan ditepis oleh penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez, yang kebetulan bermain untuk Aston Villa di Premier League.
Louis van Gaal juga harus menahan kecewa saat Steven Berghuis turut gagal dalam babak adu penalti.
Pada akhirnya, timnas Belanda harus mengakui kekalahan dari Argentina saat tendangan penalti Lautaro Martinez menggetarkan jala gawang Andries Noppert.
Sejarah pahit kembali terulang. Louis van Gaal bersama timnas Belanda harus kembali ke negara mereka setelah kalah dari lawan yang sama dalam dua Piala Dunia terakhir mereka.
Belanda dipulangkan Argentina dengan cara yang sama, drama adu penalti.
Misi balas dendam Louis van Gaal gagal karena memang tak ada yang baik dari membalas dendam.