Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pria yang menjabat sebagai Kepada Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI tersebut memiliki beberapa catatan untuk Anthony Sinisuka Ginting.
Menurut Rionny, pola permainan yang ditunjukkan Anthony pada laga final melawan pemain Denmark tersebut sudah tepat.
Meski demikian, ada dua hal yang hilang dalam diri pemain berusia 26 tahun sehingga dia harus menelan kekalahannya yang ke-11 selama bersua Axelsen.
Dua hal tersebut adalah kesabaran dan keyakinan Anthony untuk menuntaskan laga itu dengan sempurna.
Secara kasat mata, pola permainan yang ditunjukkan oleh Anthony sudah dinilai cukup rapi namun dia selalu terburu-buru sehingga mati sendiri tatkala berupaya meraih angka.
"Di final Anthony Ginting sebenarnya sudah benar polanya hanya keyakinan dan kesabarannya masih kurang," ucap Rionny Mainaky, dilansir dari laman resmi PBSI.
"Dia berhasil mengatur pola permainan tapi finishing-nya masih buru-buru dan banyak mati sendiri. Ini yang harus diperbaiki," tuturnya menambahkan.
Terlepas dari hasil kurang memuaskan yang diderita Anthony, Rionny menilai dua pemainnya sudah tampil maksimal termasuk Jonatan Christie.
Baik Anthony dan Jonatan sama-sama sudah memiliki pola permainan dan kematangan pukulan yang baik.
"Untuk Jojo dan Anthony secara pengalaman, kematangan pukulan dan pola permainan sudah cukup," kata Rionny Mainaky menjelaskan.
"Lawan-lawannya semua sudah satu level bisa dikatakan begitu, jadi siapa yang siap dia yang menang," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Kejurnas Beregu Dewasa Antarklub PBSI 2022 - Melati Dkk Masih Belum Terbendung