Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dinilai kehilangan dua aspek tatkala dilibas Viktor Axelsen pada final BWF World Tour Finals 2022.
Anthony Sinisuka Ginting berhasil berbicara banyak tatkala menjadi salah wakil Indonesia pada ajang BWF World Tour Finals 2022 yang dilangsungkan di Bangkok, Thailand.
Dimulai dari fase grup di mana Anthony Ginting tidak sekalipun menelan kekalahan dari para lawan-lawannya untuk melangkah ke babak semifinal.
Pada fase empat besar, langkah Anthony belum terbendung meski dia harus kembali berhadapan untuk kedua kalinya dengan wakil Indonesia lainnya, Jonatan Christie.
Rentetan penampilan gemilang tersebut membawa pebulu tangkis asal Cimahi, Jawa Barat itu bersua Viktor Axelsen di laga puncak BWF World Tour Finals 2022.
Bersua tunggal putra nomor satu dunia tersebut, Anthony Sinisuka Ginting takluk dua gim langsung dengan skor akhir 13-21, 14-21 dalam durasi 41 menit.
Kekalahan pemain peringkat keenam dunia tersebut pada final BWF World Tour Finals 2022 menjadi kekalahan yang ke-11 dalam total 15 pertemuannya dengan Axelsen.
Penampilan yang ditunjukkan Anthony dalam laga puncak turnamen penutup musim dalam kalender BWF itu turut mengundang perhatian Rionny Mainaky.
Baca Juga: Pengakuan Viktor Axelsen soal Pertandingan Terberat pada Tahun 2022
Pria yang menjabat sebagai Kepada Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI tersebut memiliki beberapa catatan untuk Anthony Sinisuka Ginting.
Menurut Rionny, pola permainan yang ditunjukkan Anthony pada laga final melawan pemain Denmark tersebut sudah tepat.
Meski demikian, ada dua hal yang hilang dalam diri pemain berusia 26 tahun sehingga dia harus menelan kekalahannya yang ke-11 selama bersua Axelsen.
Dua hal tersebut adalah kesabaran dan keyakinan Anthony untuk menuntaskan laga itu dengan sempurna.
Secara kasat mata, pola permainan yang ditunjukkan oleh Anthony sudah dinilai cukup rapi namun dia selalu terburu-buru sehingga mati sendiri tatkala berupaya meraih angka.
"Di final Anthony Ginting sebenarnya sudah benar polanya hanya keyakinan dan kesabarannya masih kurang," ucap Rionny Mainaky, dilansir dari laman resmi PBSI.
"Dia berhasil mengatur pola permainan tapi finishing-nya masih buru-buru dan banyak mati sendiri. Ini yang harus diperbaiki," tuturnya menambahkan.
Terlepas dari hasil kurang memuaskan yang diderita Anthony, Rionny menilai dua pemainnya sudah tampil maksimal termasuk Jonatan Christie.
Baik Anthony dan Jonatan sama-sama sudah memiliki pola permainan dan kematangan pukulan yang baik.
"Untuk Jojo dan Anthony secara pengalaman, kematangan pukulan dan pola permainan sudah cukup," kata Rionny Mainaky menjelaskan.
"Lawan-lawannya semua sudah satu level bisa dikatakan begitu, jadi siapa yang siap dia yang menang," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Kejurnas Beregu Dewasa Antarklub PBSI 2022 - Melati Dkk Masih Belum Terbendung