Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menghadapi laga pertama Liga Italia 2022-2023 selepas Piala Dunia 2022, AC Milan masih dibayangi 4 masalah yang membuat pertahanan mereka rapuh.
AC Milan akan memulai laga pertamanya di Liga Italia 2022-2023 setalah Piala Dunia 2022 dengan melawan Salernitana.
Laga pekan ke-16 Liga Italia itu bakal dihelat di Stadio Arechi, Rabu (4/1/2023) pukul 18.30 WIB.
Menjelang laga tersebut, AC Milan masih dihadapkan pada masalah pertahanan mereka yang rapuh.
Pada 15 laga pertama di Liga Italia musim ini, AC Milan hanya mampu mencatatkan clean sheet dalam empat pertandingan saja dan telah kebobolan 15 gol.
Sementara di Liga Champions 2022-2023, AC Milan hanya mampu meraih 2 catatan nirbobol dan telah kebobolan 7 gol.
Usut punya usut, bapuknya pertahanan AC Milan di Liga Italia 2022-2023 ternyata disebabkan oleh empat hal.
Mulai dari badai cedera pemain, rotasi pemain, hingga kehilangan Franck Kessie.
Baca Juga: Demi Perkembangan di Masa Depan, Rafael Leao Mesti Lanjut di AC Milan
Berikut 4 hal yang membuat pertahan AC Milan rapuh di musim 2022-2023, dihimpun BolaSport.com dari Sempre Milan:
1. Badai cedera yang mendera AC Milan
Pada awal musim 2022-2023, ada 16 pemain dalam skuad I Rossoneri yang telah melewatkan setidaknya satu pertandingan karena masalah fisik, dengan total pertandingan gabungan yang absen menjadi 74.
Dari 16 pemain tersebut, 7 di antaranya merupakan pemain yang bertugas menjaga pertahan AC Milan.
Mereka adalah Mike Maignan, Matteo Gabbia, Simon Kjaer, Theo Hernandez, Fode Ballo-Toure, Davide Calabria, dan Alessandro Florenzi.
Cedera ketujuh pemain di atas telah membuat pelatih Stefano Pioli pusing dan berpengaruh terhadap lini pertahan AC Milan.
2. Rotasi pemain
Masalah cedera yang telah disebutkan di atas telah membuat Pioli mau tidak mau melakukan rotasi pemain dan jarang bisa menurunkan empat bek yang sama dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya.
Rotasi pemain yang dilakukan oleh Stefano Pioli di musim 2022-2023 melibatkan beberapa pemain mulai dari dua kiper, yakni Mike Maignan dan Ciprian Tatarusanu.
Saat Mike Maignan belum dihantam cedera, AC Milan tercatat kebobolan 10 gol di semua pertandingan lintas kompetisi.
Ketika gawang dipandu oleh Tatarusanu, gawang I Rossoneri tercatat kebobolan satu gol lebih sedikit, yakni 9 gol di semua ajang kompetitif.
Lalu perubahan duet bek sentral yang melibatkan Matteo Gabbia, Pierre Kalulu, Simon Kjaer, Malick Thiaw, dan Fikayo Tomori.
Tidak hanya itu, Sergino Dest dan Davide Calabria juga terkadang saling berganti peran.
Adapu di sisi sebelah kiri, Theo Hernandez menjadi andalan bagi Stefano Pioli meski Fode Ballo-Toure terpantau beberapa kali mengisi pos sayap kiri.
Setelah clean sheet pertama melawan Bologna, pertahanan diubah untuk pertandingan berikutnya melawan Sassuolo dengan masuknya Florenzi dan Kjaer.
Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 - Lionel Messi cs Terlalu Brutal, Eks Bek AC Milan Blak-blakan Tak Suka Argentina
Kemudian, setelah menang 2-0 melawan Juventus untuk mengakhiri tujuh pertandingan tanpa clean sheet, Pioli kemudian menurunkan lini pertahanan yang sama untuk pertandingan berikutnya melawan Chelsea tetapi terpaksa mengubah rencana dalam waktu 20 menit setelah kartu merah Tomori.
3. Kohesi
Rotasi yang kerap dilakukan oleh Pioli telah membuat lini perthanan AC Milan kehilangan kohesinya.
Pada musim 2021-2022, Stefano Pioli punya 4 bek yang jadi andalannya dan membuat AC Milan punya perpaduan yang kokoh.
Davide Calabria, Fikayo Tomori, Pierre Kalulu, dan Theo Hernandez adalah 4 bek utama Pioli pada musim tersebut.
Namun, pada di musim 2022-2023, rotasi yang sering dilakukan Pioli membuat AC Milan kehilangan kohesi di lini belakangnya.
4. Kehilangan Franck Kessie
Kepergian Kessie ke Barcelona pada bursa transfer musim panas 2022 ternyata sangat berdampak untuk AC Milan
Selain membuat lini tengah AC Milan menjadi lebih lemah, kepergian Kessie telah mebuat I Rossoneri kehilangan sosok yang kerap melindungi pertahanan.
Kessie sering berada di baris pertama untuk mencoba dan menggagalkan lawan dalam transisi serta memiliki kemampuan untuk memperlambat permainan.