Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
- Tuntutan pengadilan bagi Agnelli dan 11 pejabat eksekutif Juve diajukan ke Kejaksaan Turin. UEFA pun membuka proses investigasi melalui badan pengendali finansial klub (CFCB) terhadap potensi pelanggaran dalam aturan lisensi klub dan financial fair play.
- Kejaksaan mendapatkan temuan baru dari Prisma berupa dokumen ratusan halaman. Ada pula bukti rekaman percakapan antara Agnelli dan sepupunya, John Elkann, yang merupakan Presiden Exor (perusahaan induk pemilik Juventus), juga dengan beberapa petinggi seperti CEO Maurizio Arrivabene.
2 Desember 2022
- Klub melaporkan kerugian 239,3 juta euro untuk tahun finansial 2021-2022, lebih rendah dari angka 254,4 juta yang diumumkan pada September, sebelum temuan dari CONSOB (badan yang mengawasi bursa efek).
22 Desember 2022
- Jaksa FIGC meminta agar penyelidikan terhadap 9 klub dan 52 petinggi yang sempat diduga terlibat kasus capital gain dibuka kembali.
Selain Juventus, klub yang masuk daftar merah ini adalah Sampdoria, Pro Vercelli, Genoa, Parma, Pisa, Empoli, Novara, dan Pescara. Jaksa meyakini ada bukti-bukti baru yang menegaskan pelanggaran finansial yang sempat dicabut beberapa bulan sebelumnya.
7 Januari 2023
- Hari terakhir kehadiran Agnelli dan Nedved di kandang Juventus sebagai presiden dan wakilnya, yakni laga pekan 17 Liga Italia melawan Udinese.
19 Januari 2023
- "Surat rahasia Ronaldo" dibocorkan Corriere della Sera. Dokumen ini ditemukan dalam penggeledahan di Turin.
Isinya diklaim soal Juventus yang menjanjikan gaji 19,9 juta euro kepada Ronaldo untuk diberikan di bawah meja, atau tidak dimasukkan ke laporan keuangan klub saat masa pandemi. Dokumen ini ditandatangani Paratici.
20 Januari 2023
- Jaksa FIGC, Giuseppe Chine, merasa bukti yang ada cukup untuk menyeret Juventus ke dalam sanksi pengadilan.
Baca Juga: Dihukum Pengurangan 15 Poin, Juventus Putuskan Segera Naik Banding
Awalnya dia menuntut hukuman pengurangan 9 poin bagi Juve dan skors untuk para petinggi klub yang terlibat.
- Pada hari yang sama, Pengadilan bukan cuma mengabulkan tuntutan Chine, tapi juga menambah berat sanksi Bianconeri dengan memberikan pengurangan 15 angka.
Sanksi skors untuk larangan keterlibatan dalam manajemen sepak bola juga dijatuhkan kepada Paratici (2 tahun 6 bulan), Agnelli (2 tahun), Arrivabene (2 tahun), Cherubini (1 tahun 4 bulan), dan Nedved (8 bulan).