Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menurutnya apabila timnas Indonesia memiliki training center sendiri dengan dua suhu yang berbeda.
Maka pemusatan latihan timnas Indonesia dinilai akan berjalan dengan lancar bahkan untuk pertandingan juga dinilai lebih mudah.
Sebab pemain bakal beradaptasi dengan mudah apabila memiliki training center yang berbeda.
“Tetapi perlu tidak support lebih? Perlu. Kita tidak punya fasilitas buat training, kalau perlu dua yang udara panas dan udara tinggi, supaya apa ketika mereka bertanding mereka sudah punya adaptasi, ada yang panas dan tinggi, itu beda paru-parunya,” ucap Erick.
“Pertama ya training center. Lalu pelatih Shin Tae-yong perlu tidak dilengkapi dengan orang-orang yang mendukung dia, jangan malah jadi politikin didalamnya.
“Benar tidak orang yang tulus mau belajar, bisa tidak dari junior semuanya sama sampai atas," ujarnya.
Tak hanya memuji Shin Tae-yong pelatih yang bagus.
Erick juga membeberkan bahwa sebenarnya Indonesia perlu menata timnas Indonesia dari level junior hingga senior.
Dengan begitu kultur sepak bola Indonesia pun akan terbangun.
Baca Juga: Erick Thohir Jadi Ketum PSSI, Exco PSSI akan Kurang Tidur
Menurutnya hal ini yang diterapkan di Jepang sehingga kultur dan karakter sepak bola mereka kuat dan itu ditunjukkan di Piala Dunia 2022 lalu.
“Tim Jepang tidak mungkin bisa seperti kemarin (di Piala Dunia 2022). Kalau mereka tidak dilatih sejak kecil, dari U-16, U-17, kalau perlu malah U-13, itu kan karakter yang harus dibentuk. Ini kultur yang harus dibentuk,” tutur Erick.
“Yang kita harus lakukan timnas Indonesia harus punya strategi yang proper hingga memaksimalkan road map untuk kalender FIFA. Pembentukan tim juga dan mereka juga perlu bertanding.”