Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” sambung Tatang Dwi Arfianto.
Arema FC memahami bahwa duka usai Tragedi Kanjuruhan menjadi memori yang sangat tragis.
Dalam peristiwa seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut merenggut 135 jiwa meninggal dunia.
Baca Juga: Dihajar Telak Sassuolo, AC Milan Menyerah Kejar Scudetto, Pilih Fokus Lolos Liga Champions
Hingga saat ini, Arema FC masih membuka crisis center dalam penanganan bagi Kanjuruhan.
"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” tutur Tatang Dwi Arfianto dalam keterangan tertulisnya.
“Upaya yang di tempuh dan dihadapi klub Arema FC pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan."
Baca Juga: Indonesia Masters 2023 - Akhiri Puasa Gelar, Jonatan Christie Bikin Pelatih Terharu
"Mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pudana dan perdata serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan," tutupnya.
Adapun imbas Tragedi Kanjuruhan, Arema FC sudah dijatuhi sanksi oleh Komisi Disiplin Komdis (PSSI).