Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Proses naturalisasi Shayne Pattynama harus menempuh jalan berliku.
Mulai dari saat proses awal dia gagal bergabung dengan Jordi Amat dan Sandy Walsh yang lebih dulu diproses naturalisasinya.
Saat itu, Shayne gagal terbang ke Indonesia karena masih dibutuhkan timnya yakni Viking FK.
Menariknya, setelah semua proses dilalui termasuk sumpah WNI yang dilaksanakan pada 24 Januari lalu, pemain berusia 24 tahun ini hampir saja gagal mendapatkan KTP.
Baca Juga: Aji Santoso Minta Para Pemain Persebaya Surabaya Tidak Remehkan Borneo FC
Cerita di balik detik-detik Shayne resmi menjadi WNI disampaikan oleh utusan PSSI, Hamdan Hamedan.
Dia mejelaskan jika Shayne hanya diberi izin tiga hari untuk menjalani sumpah WNI dan mengurus keperluan naturalisasnya.
Hal ini membuat mereka harus memanfaatkan jeda jadwal preseason dari tim Viking FK.
"Shayne datang ke Indonesia dan diizinkan oleh klub setelah dia main di preseason game (di Viking FK) pertama, tentu kita mengharapkan sekali pemain yang kita naturalisasi menjadi pemain utama di klub."
"Oleh karena itu kita harus memastikan jika laga preseason tidak terganggu, kita cari waktu yang luang, jadi dari game pertama dan kedua ada jeda, setelah game pertama Shayne berangkat ke Indonesia diberikan waktu sama klubnya 3 hari," kata Hamdan Hamedan dalam bincang-bincang dengan media termasuk BolaSport.com di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023) malam.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 - PSIS Semarang Daftarkan 2 Pemain Baru pada Hari Terakhir
Hamdan melanjutkan saat Shayne tiba di Indonesia semua keperluan sumpah WNI sudah dipersiapkan.
Sehari setelah menjalani agenda tersebut, Shayne dijadwalkan untuk mengutus KTP.
Namun, saat itu proses ini sedikit mengalami ganguan karena mesin Dukcapil dalam pemeliharaan dan tidak bisa digunakan.
Shayne yang harusnya mendapatkan jadwal pukul 9.00 WIB akhirnya batal.
Dia kemudian kembali lagi ke kantor tersebut pukul 15.00 WIB dan akhirnya pukul 5 sore diputuskan agar Shayne merekam biometrik lebih dulu.
Dalam posisi belum mendapatkan KTP, Shayne akhirnya menuju bandara karena dijadwalkan pulang pukul 19.00 WIB.
Jelang detik-detik keberangkatannya, KTP tersebut akhirnya selesai dibuat.
"Sampai ke Indonesia, langsung beli peci dan jas lalu makan sate, besoknya (24/1/2023) sumpah WNI, sumpahnya jam 17.00 WIB sore dan buat KTP besok harinya, dijadwalkan Shayne jam 09.00 pagi untuk buat KTP karena kita sudah koordinasi sejak lama."
"Tiba-tiba hari itu satu Indonesia mesin dukcapil tidak berfungsi, kebetulan lagi ada maintenance, mungkin bisa nanti jam 15.00 sore, jam 3 sore kita datang tapi mesin belum aktif, akhirnya kita diskusi, saya bilang 'Shayne jam 19.00 WIB kan kamu berangkat, coba kamu hubungi klub kamu minta satu hari lagi,' tapi kata klubnya tidak bisa."
"Akhirnya kita coba rekam biometriknya Shayne dulu, sudah selesai jam 17.04, kita harus siap-siap ke bandara, tiba-tiba saya mau ke WC dan saat mau ke mobil tiba-tiba ditelfon jika KTP Shayne selesai, kita terus berangkat untuk mengejar penerbangan jam 19.00.
Tidak berhenti disitu, tiba di bandara jadwal Shayne sudah mepet.
Namun, pertolongan datang dari petugas penjaga gate bandara.
Akhirnya, dia bisa menuju pesawat dengan tepat waktu dan akhirnya kembali bergabung dengan tim Viking SK.
"Memang rezeki Shayne waktu itu, rupanya penjaga gate (di bandara) penggemar timnas Indonesia."
"Ketika tahu Shayne Pattynama gate tersebut diperpanjang sama dia, jadi seperti itu dinamikanya," kata Hamdan.