Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pernyataan dari Kepala Perlindungan Publik Kepolisian Greater Manchester, Michaela Kerr, mengonfirmasi kebebasan Greenwood.
“Proses kriminal terhadap pria berusia 21 tahun terkait kasus yang dibuka pada 22 Januari 2022 dihentikan mulai hari ini, Kamis (2/2/2023),” ujar Kerr, dikutip BolaSport.com dari Goal Internasional.
“Karena adanya pemberitaan yang luas untuk kasus ini, adil jika kami membagikan berita bahwa pria bersangkutan, yang sudah ditahan dan didakwa terkait kasus tersebut, tidak akan menghadapi proses kriminal.”
Manchester United forward Mason Greenwood had faced allegations of attempted rape, controlling and coercive behaviour, and assault; Greenwood has now had all charges against him dropped. pic.twitter.com/EcyboavAX1
— Sky Sports News (@SkySportsNews) February 2, 2023
“Tim investigasi tetap melakukan kontak teratur dengan tim legal, menyediakan kabar terbaru, dan memahami alasan proses ini tidak dilanjutkan.”
“Keputusan ini tidak dibuat tanpa pertimbangan yang asal-asalan."
"Di luar minat publik dan media terhadap kasus yang terjadi, kami memutuskan tidak berkomentar lebih jauh.”
Baca Juga: Efek Transfer Jorginho, Thiago Silva Merasa Harus Jadi Tetua Chelsea
“Saya juga ingin menekankan komitmen kepolisian untuk menginvestigasi tuduhan kekerasan terhadap perempuan dan remaja putri dan mendukung semua yang terdampak atas momen yang berat dan menyedihkan untuk mereka, terlepas dari apapun situasinya,” kata Kerr.
Mason Greenwood sudah tidak pernah bermain lagi untuk Manchester United sejak penangkapannya karena kasus kekerasan seksual.
Penyerang sayap timnas Inggris itu dilarang ikut berlatih dan bertanding bersama pemilik 20 gelar Liga Inggris tersebut hingga waktu yang belum ditentukan.
Ia juga kehilangan kontraknya dengan sebuah produk pakaian dan sepatu olahraga elite.
Tak sampai di situ, Greenwood juga mendapat kecaman dari banyak pihak, termasuk sponsor utama Man United, Timeviewer, yang mengutuk keras perbuatan tersebut.
Namanya bahkan dihapus dari gim sepak bola terkenal seperti FIFA dan Pro Evolution Soccer (PES) atas kejadian tersebut.