Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dia menegaskan jika TC panjang membuat pemain tidak bisa mendapatkan menit bermain yang cukup saat di kompetisi.
“Ini (pentingnya) kompetisi karena TC itu kan cuma latihan-latihan, tapi tak ada kompetisinya. Nanti mereka harus pulang balik, tapi mereka tak merasakan sama sekali kompetisi."
“Belakangan kalau U-20 kalau di eropa pasti pelatihnya izin kalau misal ada turnamen."
"Bisa gak dikasih waktu main di tim utamanya. Saya merasa ini sangat berbeda dengan latihan."
"Tak ada perkembangan tak ada ada kompetisi dan bagaimana mau main di Piala Dunia U-20,” tegas Thomas Doll.
Baca Juga: Striker Timnas Indonesia Berbagi Tips untuk Marselino Ferdinan Agar Sukses Berkarier di Eropa
Sindiran keras Thomas Doll ini akhirnya mendapatkan respon dari Ketum PSSI, Mochamad Iriawan.
Melalui laman Instagram pribadinya (@mochamadiriawan84), dia menjelaskan jika TC panjang masih relevan.
Bahkan, program ini masih digunakan di sepak bola Asia contohnya Jepang.
"Pola pemusatan latihan jangka panjang tidak hanya diterapkan oleh PSSI saja, federasi sepak bola di Asia lainnya juga melakukannya."
"Timnas Jepang misalnya, mereka juga melakukan persiapan latihan di Spanyol."
"Waktu itu kita nyaris uji coba namun batal karena saat itu skuad Garuda Nusantara masih latihan di Turki," ungkap Mochamad Iriawan.