Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Indonesia gagal mendulang poin dari pasangan andalan yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di ganda putri.
"Fadia yang tidak fit memang sangat dilematis kalau tidak diturunkan, meskipun kondisi sakitnya tidak separah Gregoria dan Putri KW. Kondisi Rian juga tidak fit benar," terangnya.
Alhasil, walaupun pemain Indonesia lebih unggul secara teknik, namun keuntungan ini tak bisa dieksekusi dengan maksimal karena kurangnya daya juang.
Rionny menambahkan penampilan para pemain juga menjadi ragu-ragu karena adaptasi lapangan yang kurang baik.
"Pemain serba ragu-ragu karena adaptasi dengan lapangan kurang bagus," kata pria yang pernah menangani tim nasional Jepang ini.
"Apa artinya teknik menang, tetapi di tengah pertandingan tak bisa keluar dari tekanan karena lawan lebih baik beradaptasi," ujarnya.
Selain itu, sejumlah pemainnya tak bisa keluar dari tekanan karena tidak bisa bermain lebih ngotot dari lawan.
Menurut Rionny, keberanian tak cukup untuk bisa memenangi pertandingan pada ajang beregu. Namun kecakapan dalam memilih strategi juga menjadi kunci.
"Harusnya, kalau lawan bermain nekat, pemain kita harus lebih nekat. Kalau lawan bermain berani, pemain kita juga harus jauh lebih berani lagi," tutur Rionny.
Baca Juga: Gerak Cepat Rexy Mainaky, Malaysia Rancang Pemusatan Latihan demi Sudirman Cup 2023