Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Mengendarai motor MotoGP bukanlah perkara yang mudah.
Dibutuhkan nyali yang begitu tinggi karena sang pembalap akan mengendarai motor bertenaga besar dengan kecepatan hingga 300 kmph.
Jika tidak punya nyali tinggi, mustahil seorang pembalap bisa menjadi juara di MotoGP.
Tapi jika bicara soal juara, memiliki nyali yang besar saja tidak cukup karena mereka membutuhkan teknik dan taktik yang baik demi mengalahkan lawan di sirkuit.
Baca Juga: Proliga 2023 - 8 Tim Sudah Segel Tempat di Final Four, Persaingan Sengit Siap Menanti
Jika tidak punya teknik dan taktik yang baik, sang pembalap mungkin akan mengalami masalah teknik dan juga kalah cepat dari lawan.
Ada beberapa teknik tergila pembalap MotoGP yang wajib dikuasai jika ingin menang.
Beberapa teknik tersebut disebut teknik tergila karena memang sulit untuk dikuasai.
Jika seseorang salah melakukannya, mereka bisa saja mengalami kecelakaan di lintasan.
Lantas apa saja teknik tergila pembalap MotoGP yang wajib dikuasai jika ingin menang? Ini ulasan lengkapnya.
Teknik Slip
Di motor MotoGP, pengendara memiliki program kontrol traksi di ECU, yang mencegah roda belakang slip atau tergelincir.
Namun dalam hal mengendarai dengan cepat, pengendara membutuhkan motor untuk meluncur dalam jumlah yang tepat.
Teknik ini diperlukan dan wajib dikuasai untuk membuat motor bisa berbelok.
Saat pengendara menggeser roda belakang, lintasan motor akan berubah sehingga mereka bisa belok lebih cepat.
Dengan teknik ini, akselerasi seorang pengendara akan lebih dahsyat ketika keluar dari belokan.
Meski terlihat berbahaya, namun ketika belokan, ban sebenarnya tingkat cengkeraman maksimalnya.
Teknik ini susah karena pengendara harus bisa menyeimbangkan motor.
Posisi Badan Maksimum
Saat berakselerasi, mengerem, berbelok, atau berkendara dengan kecepatan tinggi, posisi tubuh sangat menentukan.
Pengendara belajar bagaimana menyesuaikan motor mereka dan yang terpenting, memanfaatkan gerakan dan tenaga yang dihasilkan oleh mereka untuk menyesuaikan posisi tubuh mereka.
Salah satu tantangan terbesar saat mengendarai motor MotoGP adalah mencapai hambatan aerodinamis sekecil mungkin.
Baca Juga: Bisa Bikin Lawan Tewas! Ini 5 Teknik Paling Dilarang di UFC
Demi mencapai tujuan ini, para teknisi bekerja dari sisi aero dinamika demi menciptakan aero dinamika yang baik.
Sangat penting untuk memberikan perhatian khusus pada posisi pengendara di atas motor.
Dengan posisi badan maksimum, mereka bisa membuat motor melaju dengan amat sangat cepat.
Posisi kaki sangat penting untuk mengatur daya ungkit, yang memungkinkan cengkraman di motor lebih baik khususnya ketika melibas tikungan.
Teknik Mengerem
Rem motor MotoGP adalah elemen paling bertenaga.
Tenaga yang mampu mereka hasilkan melebihi cengkeraman ban dan gravitasi, membuat rem mendadak menghalangi roda dan pembalap bisa melakukan stoppie dengan ini.
Di MotoGP, kamu bisa melihat pengendara menggunakan pegangan depan dengan satu atau lebih jari.
Dalam kasus Marc Márquez, dia hanya menggunakan jari telunjuknya. Cara menggunakannya bisa menciptakan performa dahsyat pada motor.
Rem belakang, selain digunakan dengan pedal kaki kanan, juga dapat digunakan melalui pegangan ibu jari tangan kiri, yang merupakan opsi yang disukai beberapa pengendara.
Kombinasi kedua rem pada jumlah yang tepat inilah yang memungkinkan motor berhenti dalam jarak sesingkat mungkin tanpa kehilangan kendali.
Baca Juga: Bawa Panji Merah Putih Terbang Tinggi, Sean Gelael Diganjar Penghargaan
Selain cakram depan dan belakang, elemen mekanis ketiga yang berperan dalam pengereman adalah engine break.
Ketika pengendara melepaskan pedal gas, untuk efek selip, itu menjadi aksi pengereman yang bisa membuat motor tidak stabil.
Untuk itu, ECU memiliki program khusus untuk mengatur engine brake yang diinginkan.
Teknik Mengerem dengan Badan
Rem mendadak pada motor MotoGP adalah hal yang lumrah dilakukan.
Tidak hanya lewat rem tekan, pembalap juga kerap mengombinasikan antara motor dan ketahanan tubuh pengendara.
Kamu bisa melihat bagaimana, selama balapan, pengendara mengangkat badannya saat melakukan pengereman.
Efeknya berlawanan dengan apa yang diinginkan pengendara ketika mereka menurunkan diri di atas sepeda untuk mencapai efisiensi aero dinamis maksimum.
Dengan teknik yang tepat, pengereman bisa lebih maksimal nantinya.
Meski terdengar mudah, teknik ini nyatanya cukup susah untuk dikuasai.
Menggantung Kaki saat Mengerem
Manuver yang digunakan pebalap MotoGP saat melakukan pengereman ini dilakukan karena berbagai alasan.
Menggantung kaki nantinya akan membantu motor mendapatkan stabilitas yang baik.
Karena, di MotoGP, kaki biasanya dinaikkan dan memindahkan posisi ini terjadi perpindahan massal ke bagian bawah dan belakang motor.
Sayangnya, ini bisa membuat kerugian karena menurunkan kaki kamu terlalu sering dapat menyebabkan gesekan yang lebih besar dengan aspal dan keausan yang lebih besar pada sol sepatu bot.
Menguasai teknik berkendara ini membutuhkan kerja bertahun-tahun di trek.