Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mereka sangat kecewa karena awalnya tidak diberitahu bahwa agenda pertemuan adalah untuk membahas klarifikasi terkait dugaan kecurangan yang menimpa tim Louvre.
"Kami selaku Manajemen Louvre baru saja menghadiri rapat di kantor pusat Perbasi," kata Erick dalam keterangan tertulis yang diterima BolaSport.com.
"Di mana dalam pertemuan ini dihadiri oleh Ketua Umum dan Sekjen Perbasi, didampingi oleh Bagian Hukum Perbasi, dan juga Penasehat Hukum Louvre Rinto Wardana."
"Adapun agenda pertemuan tidak dijelaskan oleh pihak Perbasi namun dalam pertemuan tersebut sudah banyak wartawan yang sudah di panggil dari siang hari."
"Perbasi mencecar kami seperti terdakwa untuk membuktikan persoalan tuduhan kepada Louvre dari sebuah pesan berantai."
Selain itu, Erick menilai keputusan Perbasi dalam membekukan seluruh kegiatan Louvre terlalu terburu-buru.
Padahal investigasi masih berjalan dan belum mendapatkan kesimpulan akhir, namun sudah mendapatkan hukuman yang menjadikan Louvre seperti pelaku.
"Tuduhan ini sangat serius," nilai Erick.
"Pada saat yang sama, Perbasi menyerahkan Surat Keputusan yang berisi pembekuan sementara kegiatan Louvre dengan alasan dan pertimbangan, Louvre melakukan pelanggaran kode etik."
Baca Juga: Diduga Match Fixing, Perbasi Bekukan Tim Louvre Surabaya