Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Graham Potter curhat soal cacian dan ancaman pembunuhan yang dia dapatkan selama menjadi pelatih Chelsea.
Chelsea tengah berada dalam tren negatif di berbagai kompetisi dalam tiga bulan terakhir.
Berbagai hasil buruk didapatkan Chelsea, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.
Di ajang Liga Inggris, Chelsea kini berada di posisi ke-10 klasemen sementara dengan koleksi 31 poin dari 23 pertandingan.
Sementara itu, di ajang Liga Champions, The Blues juga terancam tersingkir lebih cepat setelah kalah 0-1 dari Borussia Dortmund pada leg 1 babak 16 besar.
Adapun di Piala FA dan Piala Liga Inggris, Chelsea sudah tersingkir setelah kalah dari lawan yang sama, yakni Manchester City.
Tidak berhenti di situ, Chelsea juga menorehkan tren buruk dalam 10 laga terakhir di berbagai kompetisi.
Baca Juga: Meski Tampil Loyo, Liverpool dan Chelsea Tetap Lebih Hebat dari Real Madrid dan Man United di Eropa
Dari 10 pertandingan terakhir, Chelsea hanya berhasil menang satu kali saat melawan Crystal Palace pada matchday 20 Liga Inggris 2022-2023.
Lima laganya berakhir dengan kekalahan dan empat lainnya berbuah hasil imbang.
Sosok yang jelas disalahkan oleh banyak pihak atas hasil buruk tersebut adalah pelatih Chelsea saat ini, Graham Potter.
Pasalnya, Potter dinilai tidak bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh skuadnya.
Terlebih lagi, The Blues banyak mendatangkan pemain bintang, seperti Joao Felix, Enzo Fernandez, Noni Madueke, dan Mykhailo Mudryk pada bursa transfer tengah musim.
Namun, deretan nama tenar tersebut rupanya tidak bisa membuat Chelsea menjadi hebat di berbagai kompetisi.
Rasa frustrasi pun mulai diluapkan oleh para pendukung Chelsea lewat berbagai platform.
Baca Juga: Chelsea Tampil Buruk, Graham Potter Salahkan 1 Masalah Sejak Era Thomas Tuchel
Hanya, ada juga yang terlalu berlebihan hingga membuat pihak Graham Potter kurang nyaman.
Dilansir BolaSport.com dari Metro.co.uk, Potter mengaku kalau dirinya selama ini banyak mengalami tekanan selama menjadi pelatih Chelsea.
Juru taktik asal Inggris itu bahkan curhat kalau dirinya mendapatkan cacian hingga ancaman pembunuhan dari oknum fan Chelsea.
Tidak hanya dirinya, oknum tersebut juga ingin agar anak-anak Potter mati karena hasil buruk yang didapatkan ayahnya selama menjadi pelatih Chelsea.
"Sebanyak yang saya dapatkan, saya memperoleh beberapa e-mail yang tidak terlalu bagus," ucap Potter.
"Ada yang ingin saya mati dan ingin anak-anak saya mati. Jadi, hal itu jelas tidak menyenangkan untuk diterima," lanjut Potter.
Mantan pelatih Brighton and Hove Albion itu kemudian menyampaikan secara panjang lebar mengenai apa yang dia rasakan selama menjadi pelatih Chelsea.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini - Spurs Vs Chelsea, Upaya Liverpool Menghibur Diri
Potter mengaku kalau dia banyak mengorbankan perasaan dan kehidupan keluarganya.
"Anda harus mengorbankan kehidupan keluarga, kesehatan mental, kepribadian, itu sulit," kata Potter.
"Pesan saya adalah Anda harus memahami situasi ini, pahami kritik yang muncul, pahami posisi saat ini. Kondisi bisa menjadi lebih baik, tetapi jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak benar."
"Coba untuk memiliki perspektif lain, tetapi pada waktu yang sama pahami kritikan dan kecaman yang ada. Begitulah seharusnya," imbuh pelatih berusia 47 tahun tersebut.
Potter mengaku sangat ingin meraih kesuksesan bersama dengan Chelsea meski hal itu sangat berat.
Dia selalu berusaha sebisa mungkin kuat dengan tantangan yang ada, meski mendapatkan cacian dari berbagai pihak.
"Ini tantangan dan jika Anda bekerja dan seseorang mengumpat Anda, itu tidak akan menyenangkan," ujar Potter.
Baca Juga: Sebelum Gabung Chelsea, Enzo Fernandez Sempat Didekati Real Madrid dan Man City
"Jika Anda disebut sebagai orang terburuk dalam sejarah klub, Anda bisa mengatakan, 'Oh, saya tidak peduli', tetapi Anda tahu saya berbohong karena semua orang peduli dengan apa yang dipikirkan orang karena kita ditakdirkan sebagai makhluk sosial."
"Saya ingin sukses di sini, jadi omong kosong dengan anggapan bahwa saya tidak peduli. Tanya keluarga saya."
"Karena orang memiliki persepsi bahwa Anda tidak peduli dan tanggapan saya berdasarkan apa? Bagaimana Anda tahu?"
"Saya akan meminta Anda untuk bertanya kepada keluarga saya bagaimana kehidupan saya dan mereka. Itu sama sekali tidak menyenangkan," tutur Potter melanjutkan.
Potter memiliki peluang untuk memperbaiki reputasinya sebagai pelatih Chelsea dengan meraih kemenangan di laga selanjutnya.
Pada laga berikutnya, Chelsea akan melakoni Derbi London melawan Tottenham Hotspur.
Pertandingan tersebut akan berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium pada Minggu (26/2/2023) waktu setempat atau pukul 20.30 WIB.
Baca Juga: Chelsea Takkan Jilat Ludah Sendiri dan Pulangkan Thomas Tuchel