Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: PSSI Buka Opsi Kuota Pemain Asing Liga 1 Musim Depan Bertambah
Tapi setelah D’Amato memberikannya tempat tinggal dan membimbingnya, di situlah terlihat bahwa Tyson sangat berpotensi menjadi juara.
Tyson tidak pernah mengenal ayah kandungnya, jadi ketika dia dibesarkan D’Amato, maka Tyson mengatakan bahwa D’Amato adalah ayah kulit putihnya.
D'Amato mendapatkan kepercayaan Tyson. D'Amato membesarkan Tyson seolah-olah dia adalah darah dagingnya sendiri.
Kepercayaan Menjadi Faktor Terbesar
Mungkin yang paling penting dari semuanya, D'Amato menunjukkan kepercayaan pada Tyson, dan ini benar-benar memikat hati Tyson sebagai seorang anak remaja.
Tyson menghabiskan bertahun-tahun di awal kehidupannya tanpa sosok ayah untuk bersandar.
Sebelum dia bertemu D'Amato, kehidupan Tyson benar-benar kacau.
D’Amato selalu percaya pada para petarungnya, dan bekerja secara kreatif membangun kepercayaan diri mereka untuk menjadi juara dunia.
Dia menanamkan filosofi juara ke lingkungannya, dan itulah yang dia lakukan pada Tyson.
Dengan kepercayaan serta pengaruh dari D’Amato, Tyson terus berada di jalur yang benar sebagai seorang petarung amatir dan profesional.
Hubungan antara seorang petarung dan pelatihnya adalah salah satu yang terpenting. Tyson dan D'Amato jelas merupakan buktinya.