Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih akan menjadi orang pertama yang memberikan semangat baik dalam situasi baik maupun dalam situasi yang sulit.
"Saya ingat bepergian ke Amerika Serikat dan Kanada hanya dengan satu fisioterapis dan pelatih Hendrawan setelah kasus doping saya," ucap Lee.
"Saya tidak pernah merasa sendirian di turnamen sebelumnya, tetapi itu perlu karena peringkat saya sangat rendah."
"Saya perlu bermain di turnamen yang lebih kecil untuk mendapatkan kembali poin peringkat saya."
"Selama posisi terendah dan tertinggi saya, orang-orang ini mendukung saya."
"Saya tidak bisa menjadi peringkat 1 dunia selama tujuh tahun jika bukan karena pelatih dan BAM."
Apa yang dikatakan mantan pebulu tangkis itu memang tidak secara langsung ditujukan untuk siapa.
Namun, jika melihat kondisi saat ini jelas wejangan itu paling cocok untuk pemain tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.
Pasalnya dia mengalami penurunan prestasi yang cukup drastis, dan sampai saat ini masih kekeh untuk mengikuti berbagai turnamen tanpa pendampingan dari pelatih.
Baca Juga: Langsung Jadi Unggulan, Apriyani/Fadia Jaga Ambisi untuk All England Open 2023