Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pebulu tangkis sekaligus legenda Malaysia, Lee Chong Wei memberikan beberapa wejangan untuk para juniornya agar menjadi pemain yang berprestasi.
Tak dapat dipungkiri bahwa Lee Chong Wei merupakan salah satu tunggal putra tersukses yang dimiliki Negeri Jiran.
Dia memiliki segudang prestasi, bahkan sampai saat ini belum ada pemain yang bisa menyamai capaiannya.
Meski memiliki segudang prestasi seperti tiga medali perak Olimpiade, pemain kelahiran tahun 1982 itu mengatakan dia bukan orang yang sempurna.
Dia bisa meraih semua prestasi berkat dukungan dari tim dan sikap yang tepat dalam mengatasi berbagai masalah yang muncul sepanjang karirnya.
Setelah memutuskan untuk gantung raket pada tahun 2019, baru-baru ini Lee membagikan beberapa wejangan untuk para juniornya.
"Tidak ada yang sempurna, bukan saya, bukan pelatih saya atau bahkan BAM," ucap Lee Chong Wei dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Namun, seseorang harus tahu kapan harus berkompromi."
"Saya memiliki kesalahpahaman dengan pelatih saya dan BAM dalam beberapa kesempatan, tetapi kami selalu mencapai penyelesaian."
Baca Juga: German Open 2023 - Shi Yu Qi Jumpai Kento Momota pada Babak Pertama
"Saya tidak akan pernah bisa melakukannya sendiri."
Pemilik tiga medali perak Kejuaraan Dunia itu mengatakan bahwa pebulu tangkis muda Malaysia harus terus berjuang meski menghadapi situasi sulit.
Dia juga menegaskan bahwa setiap atlet top dunia pasti membutuhkan pendampingan dari seorang pelatih.
Pasalnya dengan memiliki seorang pelatih, atlet bisa mengevaluasi apa yang kurang dan menentukan pola latihan seperti apa yang paling tepat.
"Setiap atlet top di luar sana membutuhkan seorang pelatih," ucap Lee.
"Saya sendiri melakukan perjalanan dengan beberapa pelatih yang berbeda."
"Saya ditugaskan ke Misbun (Sidek), Li Mao, Rashid (Sidek), Tey Seu Bock, dan Hendrawan selama saya di BAM."
"Setiap dari mereka memainkan peran penting dalam karier saya."
Selain itu, dengan memiliki seorang pelatih maka atlet tidak akan merasa sendirian ketika bertanding.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung German Open 2023 - Misi Berbeda Praveen/Melati dan Dejan/Gloria
Pelatih akan menjadi orang pertama yang memberikan semangat baik dalam situasi baik maupun dalam situasi yang sulit.
"Saya ingat bepergian ke Amerika Serikat dan Kanada hanya dengan satu fisioterapis dan pelatih Hendrawan setelah kasus doping saya," ucap Lee.
"Saya tidak pernah merasa sendirian di turnamen sebelumnya, tetapi itu perlu karena peringkat saya sangat rendah."
"Saya perlu bermain di turnamen yang lebih kecil untuk mendapatkan kembali poin peringkat saya."
"Selama posisi terendah dan tertinggi saya, orang-orang ini mendukung saya."
"Saya tidak bisa menjadi peringkat 1 dunia selama tujuh tahun jika bukan karena pelatih dan BAM."
Apa yang dikatakan mantan pebulu tangkis itu memang tidak secara langsung ditujukan untuk siapa.
Namun, jika melihat kondisi saat ini jelas wejangan itu paling cocok untuk pemain tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.
Pasalnya dia mengalami penurunan prestasi yang cukup drastis, dan sampai saat ini masih kekeh untuk mengikuti berbagai turnamen tanpa pendampingan dari pelatih.
Baca Juga: Langsung Jadi Unggulan, Apriyani/Fadia Jaga Ambisi untuk All England Open 2023