Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Fajar juga menyebut perbedaan All England tahun ini dengan tahun lalu. Tahun lalu, Fajar/Rian terhenti lebih awal.
Namun, performa mereka mulai membaik pada Swiss Open. Mereka meraih empat gelar juara dan mencapai delapan final yang mengantar mereka menduduki peringkat pertama dunia.
"Perbedaan All England ini dengan yang lalu, kali ini ranking kami dikejar dengan pasangan lain di bawah kami," aku Fajar.
"Saya tidak memikirkan saya unggulan pertama pada All England. Walaupun peringkat saya di atas, semua sama. Pasangan Junior juga punya peluang yang sama. Apalagi, Fikri/Bagas pernah juaa All England dan menjadi juara bertahan," tutur Fajar.
"Menurut saya, siapa yang siap bisa jadi juara. Kekalahan pada Kejuaraan Beregu Campuran Asia menjadi bahan introspeksi untuk saya dan partner. Banyak kekurangan dari segi tenaga dan stamina, bagaimana cara kami mengantisipasinya."
Baca Juga: Update Peringkat BWF - Posisi Stabil Jagoan Indonesia Jelang Tur Eropa
Menurut Fajar, dia belajar cara mengantisipasi shuttlecock berat.
"Bagaimana menghadapi lapangan yang agak licin seperti apa. Kami harus tahu adaptasinya seperti apa, kami terus belajar kesana," ujar Fajar.
Sementara itu, asisten pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, mengatakan bahwa persiapan sektor ganda putra sudah 90 persiapan menghadapi All England.
"Kondisi marcus cederanya sudah pulih. Sudah bagus, jadi sudah siap untuk bertanding, sementara Fajar/Rian sudah siap, tetapi ada sedikit masalah di pinggang Fajar. Sudah dicek ke dokter dan dokter bilang sudah tidak ada masalah," kata Aryono
"Fajar/Rian sudah siap, tetapi pada All England tetap harus step by step dulu. Tidak bisa langsung jadi juara. Semuanya punya peluang juga," ucap Aryono.