Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lionel Messi sendiri tak banyak menolong tim dengan performanya di markas Bayern.
Sepanjang waktu penuh, cuma satu tembakan tepat sasaran dilepaskan pria 35 tahun itu, sedangkan 2 upayanya diblok musuh.
Ironisnya, sejak mendatangkan Messi, kesialan juga menimpa Paris Saint-Germain di Liga Champions.
Langkah mereka selalu terhenti di babak 16 besar dalam dua musim terakhir.
Sementara itu, sebelum Messi datang, PSG malah mampu lolos ke final (2019-2020) dan semifinal (2020-2021) secara beruntun.
Messi never failed to reach the Champions League quarterfinals in consecutive seasons with Barcelona.
He and PSG haven't reached a UCL quarterfinal since he joined the club ???? pic.twitter.com/mGfTTaQMiS
— ESPN FC (@ESPNFC) March 8, 2023
Kalau lebih diperluas, pemain kelahiran Rosario itu memang makin ke sini terlihat makin jauh dengan gelar Liga Champions.
Sepanjang kariernya, Messi menjuarai pentas antarklub terakbar Eropa sebanyak empat kali - semuanya bareng Barcelona.
Namun, dia terakhir kali memenangi trofi Si Kuping Besar pada 2015 di bawah arahan Luis Enrique.
Ya, sudah sewindu berlalu sejak kemenangan Barca 3-1 atas Juventus di Berlin.