Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bos Ducati Lenovo, Davide Tardozzi mengungkap kekhawatiran setelah Francesco Bagnaia gagal podium di seri Argentina. Kesalahan di awal musim seharusnya tidak boleh terjadi lagi.
Tardozzi mulai harus mewaspadai ancaman dari luar tim pabrikan utama Ducati setelah kemenangan sensasional Marco Bezzecchi (Mooney VR46) pada MotoGP Argentina pekan lalu.
Balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo itu mungkin jadi seri yang buruk bagi pabrikan Italia setelah satu-satunya pembalap mereka yang tampil, Francesco Bagnaia, gagal mendulang poin.
Juara Dunia bertahan itu pulang dengan tangan hampa dari balapan utama setelah hanya mampu finis ke-16.
Penyebabnya adalah kesalahan dia sendiri.
Bagnaia tergesa-gesa ingin mengejar Bezzecchi yang memimpin balapan dengan dominan.
Ia tergelincir saat menyalip Alex Marquez (Gresini Ducati) di posisi kedua.
Meski masih bisa lanjut balapan, tetap saja poisis Bagnaia sulit dikembalikan mengingat balapan itu berjalan di trek basah alias wet race.
Jelas hasil itu menjadi hasil buruk Ducati Lenovo, karena satu pembalap lainnya Enea Bastianini pun tak bisa tampil karena absen akibat cedera.
Baca Juga: Gara-gara Gelar Milik Valentino Rossi, Marc Marquez Kena Mental?
Tardozzi menyebut bahwa kesalahan Bagnaia terjadi akibat ia tertekan dengan situasi saat mulai terpancing selisih waktu yang tipis dengan pembalap di depannya.
Sekaligus menghindari slipstream.
"Saya pikir dia berada di batas di tikungan itu, Bezzecchi sudah unggul lebih dari lima (detik)," kata Davide Tardozzi dikutip BolaSport.com dari Motosport.it.
"Saya rasa dia bukan mau mengejar Bezzecchi, tetapi mungkin dia berada di bawah tekanan karena dengan Alex Marquez hanya terpaut 0,6 detik dan dibelakangnya ada Morbidelli," tutur Tardozzi.
"Lagipula tikungan kedua sangat licin, wajar melakukan kesalahan di sana."
"Tetapi ini bukan berarti dibenarkan untuk melakukannya. Pecco mungkin sedang mencoba sampai batasnya tetapi sayangnya gagal di sana."
"Yang terpenting dia tidak kehilangan kepercayaan dari kami, dan kami yakin dia akan sangat cepat lagi nanti di Texas (MotoGP Americas 2023)," ucapnya.
Meski terkesan menanangkan, Tardozzi secara tersirat tetap khawatir dengan kegagalan Bagnaia mendulang poin di seri kedua musim ini.
Ibaratnya 20 poin sudah terbuang percuma saat ia seharusnya bisa mengantonginya jika tidak melakukan kesalahan tersebut.
Raut wajah Bagnaia memang sangat kecewa usai balapan di Argentina. Selepas melintasi garis finis, ia berkali-kali menepuk wajahnya sendiri tanda menyesali kesalahannya.
Baca Juga: Ducati Makin Ngacir, Francesco Bagnaia Merasa Senasib dengan Valentino Rossi
"Dia mengulangi kesalahan lagi, tetapi saya rasa sekarang dia jauh lebih matang. Dia menganalisisnya secara detail dengan para insinyurnya," kata Tardozzi.
"Dia menderita, terutama setelah kecelakaan ini karena dia sadar bahwa seharusnya tidak melakukan itu, dia perlu bawa pulang poin," kata Tardozzi.
20 points slip through @PeccoBagnaia's fingers! ????
The frustration is clear to see ????#ArgentinaGP ???????? pic.twitter.com/VBxX8uic6P
— MotoGP™???? (@MotoGP) April 2, 2023
Walau masih awal musim, pria yang menjabat sebagai Manajer Tim Ducati itu pun merasa bahwa raihan poin sangat penting dan dibutuhkan pada paruh pertama.
Memang musim lalu Bagnaia sukses comeback di paruh kedua.
Namun Ducati tidak ingin bergantung lagi pada faktor hoki semacam itu.
"Dia harus membawa pulang poin di paruh pertama musim," kata Tardozzi.
"Kemudian nanti di paruh kedua menyerang lagi, tampil lebih bagus, seperti yang sudah saya katakan di sepanjang musim dingin kemarin. Dia sudah paham itu."
"Sayangnya dia melakukan kesalahan."
"Tetapi kami tidak bisa menyalahkannya, kami harus mendukung dan terus membantu dia," ucap Tardozzi.
Baca Juga: Yamaha Bisa Dilema, Franco Morbidelli Bangkit Saat Toprak Razgatlioglu Tagih Kursi di MotoGP