Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, Bagnaia belum merasa sudah berada di level ini.
Pembalap berusia 26 tahun itu menyadari bahwa dia terlebih dahulu harus membuat perbedaan dengan penunggang Ducati Desmosedici GP lainnya.
"Saya belum berhak untuk mendapat pengakuan seperti itu," kata Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Autosport.com.
"Jika saya menunjukkan bahwa saya satu-satunya yang selalu di depan dengan motor ini, hanya saya yang bisa menang, lalu meraih tiga gelar secara beruntun, baru kita harus berbicara soal Pecco."
Ducati sedang mendominasi MotoGP dengan deretan pembalap yang hampir semuanya mampu bersaing di depan.
Selalu ada pembalap Ducati di posisi tiga besar dalam 28 balapan beruntun, atau malah 30 jika lomba sprint masuk hitungan.
Dalam empat balapan (2 lomba sprint dan 2 lomba utama) yang sudah berlangsung musim ini, sudah ada enam pembalap Ducati berbeda yang naik ke tangga podium.
Bahkan pembalap yang mendapatkan motor lama bisa menang.
Sebut saja Enea Bastianini yang musim lalu menang 4 kali atau Marco Bezzecchi yang baru saja mencetak 25 poin pada balapan MotoGP Argentina.
Baca Juga: Kemenangan Masih Terbayang, Motivasi Besar Bezzecchi Tuju MotoGP Americas 2023