Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Banyak Saingan Sesama Ducati, Bagnaia Belum Mau Dianggap Jadi Andalan Si Merah

By Nestri Y - Rabu, 12 April 2023 | 22:45 WIB
Aksi pembalap Ducati, Francesco Bagnaia pada Sprint Race MotoGP Argentina 2023, Sabtu (1/4/2023) (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Francesco Bagnaia masih belum mau dianggap sebagai jagoan utama Ducati. Persaingan internal yang cukup sengit turut memengaruhi.

Menjelang seri balap ketiga MotoGP Americas 2023, Bagnaia menjadi salah satu pembalap yang dijagokan.

Bagnaia telah menunjukkan bahwa nomor 1 pada motornya bukan pajangan belaka.

Pada seri pembuka di Portugal, pembalap Ducati Lenovo itu menyapu bersih kemenangan di lomba sprint dan lomba grand prix.

Saat seri kedua MotoGP Argentina Bagnaia pun masih tampil kuat walau hanya finis keenam saat sprint dan terjatuh saat mengisi posisi kedua dalam balapan utama.

Tergusur dari puncak klasemen, tidak lantas membuat pembalap jebolan VR46 Riders Academy itu dipandang lemah.

Pada akhirnya, Bagnaia lah yang mengakhiri paceklik gelar Ducati selama 15 tahun saat menjadi juara MotoGP musim lalu.

Bagnaia mengemas 7 kemenangan dan 3 hasil podium lainnya untuk membalikkan ketertinggalan 91 poin dari puncak klasemen.

Pencapaian emas itu bak menahbiskan Bagnaia sebagai jagoan utama Ducati, sama seperti Marc Marquez di Honda atau Fabio Quartararo di Yamaha.

Baca Juga: MotoGP Americas 2023 - Stefan Bradl Pikul Beban Berat Lagi usai Gantikan Marc Marquez

Namun, Bagnaia belum merasa sudah berada di level ini.

Pembalap berusia 26 tahun itu menyadari bahwa dia terlebih dahulu harus membuat perbedaan dengan penunggang Ducati Desmosedici GP lainnya.

"Saya belum berhak untuk mendapat pengakuan seperti itu," kata Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Autosport.com.

"Jika saya menunjukkan bahwa saya satu-satunya yang selalu di depan dengan motor ini, hanya saya yang bisa menang, lalu meraih tiga gelar secara beruntun, baru kita harus berbicara soal Pecco."

Ducati sedang mendominasi MotoGP dengan deretan pembalap yang hampir semuanya mampu bersaing di depan.

Selalu ada pembalap Ducati di posisi tiga besar dalam 28 balapan beruntun, atau malah 30 jika lomba sprint masuk hitungan.

Dalam empat balapan (2 lomba sprint dan 2 lomba utama) yang sudah berlangsung musim ini, sudah ada enam pembalap Ducati berbeda yang naik ke tangga podium.

Bahkan pembalap yang mendapatkan motor lama bisa menang.

Sebut saja Enea Bastianini yang musim lalu menang 4 kali atau Marco Bezzecchi yang baru saja mencetak 25 poin pada balapan MotoGP Argentina.

Baca Juga: Kemenangan Masih Terbayang, Motivasi Besar Bezzecchi Tuju MotoGP Americas 2023

"Semua pembalap Ducati sangat cepat," ujar Bagnaia.

"Pertama-tama karena mereka sangat bagus. Kedua karena motor kami juga bisa disesuaikan dengan berbagai macam gaya berkendara," lanjutnya.

Bagnaia sendiri lebih memilih untuk tetap berkonsentrasi pada tujuannya.

Keberhasilan merengkuh gelar juara pada musim lalu memberi keyakinan bagi Bagnaia bahwa dia bisa mengejar hasil terbaik.

"Tampil cepat dan menjadi juara adalah dua hal yang berbeda," kata Bagnaia.

"Bagi saya, meraih gelar jauh memberi ketenangan. Sekarang saya sudah pernah menang dan saya tahu saya bisa melakukannya," pungkas dia.

Baca Juga: Teori Pengamat MotoGP, Marc Marquez Masih Jadi Masalah Francesco Bagnaia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P