Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sarkasnya Fabio Quartararo, Yamaha Sengsara Karena Kalah dari Mesin Roket

By Nestri Y - Minggu, 16 April 2023 | 12:45 WIB
Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) di pepet Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Luca Marini (Mooney VR46 Ducati) pada kualifikasi MotoGP Americas 2023, di COTA, Austin, Texas, Sabtu (15/4/2023) (MOTOGP)

BOLASPORT.COM - Fabio Quartararo masih menumpahkan kekesalannya usai crash di sprint MotoGP Americas 2023, Yamaha disebut kalah dengan lawan yang bermesin bak roket. Ganti mesin V4 jadi wacana.

Quartararo benar-benar dibuat pusing dengan Yamaha usai gelaran sprint seri ketiga MotoGP 2023 yang dilangsungkan di Circuit of The Americas (COTA), Texas, Amerika Serikat, Minggu (16/4/2023) dini hari WIB.

Penyebab kekesalannya bukan semata karena ia gagal meraih hasil apik akibat crash.

Melainkan lebih kepada performa mesin Yamaha yang benar-benar sangat tertinggal dari kompetitor.

Pembalap asal Prancis itu merasa tak yakin jika terus-terusan seperti ini, ia bisa bangkit bersama Yamaha.

Bahkan mesin YZR-M1 disebutnya harus sudah ganti jenis.

Saat ini, Yamaha memang menjadi satu-satunya pabrikan yang masih menggunakan mesin inline 4 alias empat silinder segaris.

Sedangkan semua kompetitornya, dari Ducati, Aprilia, Honda, dan KTM, sudah beralih ke mesin berkonfigurasi V4.

Quartararo mulai memberikan sinyal bahwa pabrikan Iwata itu sudah harus mempertimbangkan ganti mesin.

Baca Juga: Moto3 Americas 2023 - Misi Mario Aji Dibayangi 'Bad Luck', Yakin Dapat Poin?

"Saya belum pernah mengendarai motor bermesin V4. Saya selalu mengendarai Yamaha dan saya tidak ingin meminta sesuatu yang belum pernah saya coba," kata Quartararo dilansir BolaSport.com dari Crash.net.

"Tapi pada akhirnya, semua yang lain menggunakan ini, jadi...." kata Quartararo tanpa melanjutkan.

Entah apa yang dipikirkannya, sesaat setelah mengatakan hal itu, pembalap beralias El Diablo itu kemudian buru-buru merevisi kalimatnya.

Ia menyebut bahwa ganti mesin secara radikal juga bisa jadi membuat Yamaha berisiko makin tertinggal jika tidak benar-benar dipersiapkan dengan baik.

"Tapi saya pikir jika kita mulai dengan (V4) ini, di mana saya pikir rencana untuk tahun depan bukan (V4), mungkin kami akan mulai lagi dari jauh," lanjutnya.

Meski demikian, Quartararo masih tidak sungkan untuk membandingkan performa Yamaha dengan pabrikan lain.

Bahkan dengan sarkasme sindiran yang cukup menohok, ia menyebut bahwa Yamaha kalah cepat karena tim-tim lain bermesin roket.

"Masalahnya adalah untuk menggunakan jumlah aero (seperti pada Ducati dan Aprilia), kami harus memiliki mesin. (Mesin M1) sedikit lebih baik (tahun ini), tapi kami tidak bisa menggunakan ini," ucap dia.

"Motor tim-tim lain itu ini bahkan tidak terlihat seperti motor. Mereka terlihat seperti roket. Mereka memiliki sayap di atas, bawah, tengah, di belakang," ucap Quartararo bernada menyindir.

Baca Juga: MotoGP Americas 2023 - Makna Podium Alex Rins untuk Honda yang Sedang Terhimpit

"Jadi jika kami ingin menggunakannya, kami harus memiliki banyak power dan menggunakannya dengan cara yang akan membawa Anda ke downforce dalam akselerasi, tetapi juga membantu Anda berbelok dan saya pikir mudah-mudahan kami bisa unggul kembali ke area ini," ucap dia lagi.

Juara Dunia 2021 itu lantas juga menyebut secara tersirat bahwa kelemahan Yamaha ada pada hilangnya komunikasi dan kerja sama baik yang mengalir dari atas ke bawah.

Bahkan ia merasa ada atau tidaknya tim satelit, tidak akan banyak membantu pabrikan berlogo garpu tala itu jika tidak melakukan pembenahan.

Sama halnya ketika disebut seharusnya dia memiliki rekan setim bagus, dalam hal ini merujuk pada inkonsistensi Franco Morbidelli, Quartararo menepis keras dan tidak mengarahkan hal itu sebagai penyebab kemunduran Yamaha.

"Frankie (Morbidelli) kemarin saya pikir sudah membuat langkah maju, terutama di Argentina. Pada dasarnya memiliki tim satelit seperti tahun lalu pun sebenarnya tidak banyak membantu. Karena Darren (Bynder) datang dari Moto3 dan Andrea Dovizioso sempat berhenti (hiatus) selama satu tahun,” ucapnya.

"Kalau mau membandingkan, ketika saya melihat Pramac dan tim pabrikan (Ducati), mereka menggunakan fairing yang berbeda, mereka bekerja dengan sangat baik, dan saya pikir inilah yang kami butuhkan," tutupnya.

Baca Juga: Starting Grid MotoGP Americas 2023 - Tanpa Marc Marquez, Honda Putus Grid Sempurna Ducati

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P