Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Sekarang ini rasanya sangat sulit. Saya merasa tak terkalahkan, saya merasa bisa melakukan segalanya, seperti hari ini saya melaju kencang tanpa mengambil risiko, tanpa melakukan hal-hal gila, saya masuk dengan sangat tenang di tikungan dua, karena saya tahu itu lebih licin, dan saya masih jatuh," ucapnya masih enggan disalahkan.
Walau baru satu kali gagal finis dari tiga seri bergulir, hasil DNF kali ini membuat Bagnaia gagal mengantongi poin lagi setelah pada Argentina lalu ia finis ke-16, juga akibat setelah sempat mengalami crash.
Murid Valentino Rossi itu benar-benar berharap, Ducati segera menemukan akar permasalahannya agar kejadian serupa tidak terulang.
"Jadi saya harus sangat berharap tim saya akan membantu saya dalam hal itu karena saya yakin potensi dan performa GP23 luar biasa."
"Itu motor terbaik yang pernah saya kendarai. Tapi untuk balapan, ada sesuatu yang harus kita pahami apa yang terjadi," kata Bagnaia.
"Mungkin ada terlalu banyak filter (feedback) karena motornya sangat stabil. Mungkin kami harus kehilangan sedikit stabilitas ini, kehilangan sedikit filter, hanya untuk lebih (merasa) pada ban."
“Karena jujur jika seperti ini, motornya sempurna, tetapi lalu Anda jatuh dan kehilangan 45 poin dalam dua akhir pekan terakhir, itu artinya ada sesuatu yang tidak sempurna," ucap Bagnaia.
Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP 2023 Usai GP Americas - Bezzecchi Masih di Puncak, Rins Melesat 9 Posisi