Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan raja bulu tangkis dunia, Kento Momota masih menegaskan dirinya belum menyerah dan bertekad bangkit demi lolos Olimpiade Paris 2024.
Ketegasan Momota dilontarkan ketika banyak yang mulai menyangka bahwa performa mantan tunggal putra nomor satu dunia itu sudah hampir habis.
Kekalahan demi kekalahan yang diderita tunggal putra asal Jepang pada beberapa turnamen terakhir yang diikutinya pada akhir tahun lalu sampai awal tahun ini, memicu spekulasi bahwa ia sudah tidak berhasrat pada bulu tangkis lagi.
Momota sendiri mengakui bahwa sejak mengalami kecelakaan pada awal 2020 lalu hingga performanya menurun drastis, ia nyaris memutuskan pensiun.
Diawali dengan kekalahan tak terduga pada Olimpiade Tokyo 2020.
Di mana kala itu Momota tersingkir di babak fase grup.
Pemain kidal tersebut takluk dari wakil non-unggulan Korea Selatan, Heo Kwang-hee.
Sejak itu penampilan Momota inkonsisten.
Puncaknya terjadi pada pertengahan tahun 2022 lalu di Kejuaraan Dunia dan Japan Open.
Pada dua turnamen besar yang diselenggarakan di Jepang itu, Momota kalah mengejutkan.
Di situlah terbesit pikiran untuk gantung raket.
Seminggu setelah kalah, ia pilang ke kampung halamannya dan sama sekali tidak menyentuh raketnya.
"Apakah sudah cukup?" ucap Momota menirukan pemikirannya dahulu, dikutip BolaSport.com dari Nikkan Sports.
Momota sampai hiatus beberapa bulan demi kembali mendapatkan kepercayaan dirinya lagi.
Berhasil juara pda Kejuaraan Nasional Jepang, Desember tahun lalu, sempat membuat ia kembali sumringah.
Namun itu tidak bertahan lama setelah awal tahun ini Momota juga belum begitu memiliki hasil bagus.
Terbaik mungkin ketika dia berlaga di German Open 2023, saat ia mampu memijak semifinal.
Baca Juga: Sudirman Cup 2023 - Skuad Minimalis Denmark untuk Gapai Perempat Final
Belakangan ini Momota telah merenungkan kembali tentnag motivasinya. Tekadnya untuk tampil pada Olimpiade Paris 2024 ternyata masih menyala.
"Saya ingin berdiri di lapangan itu sekali lagi dan masih ingin bermain," tegasnya.
Misi Momota mungkin tidak mudah, karena saat ini ia terdampar di peringkat ke-21. Sementara di atasnya masih ada tiga tunggal putra Jepang lainnya yakni Kodai Naraoka (ranking 5), Kenta Nishimoto (12) dan Kanta Tsuneyama (15).
Jatah pemain tunggal pada Olimpiade adalah maksimal dua pemain untuk setiap negara jika kedua pemain itu ada pada peringkat 16 besar dunia.
"Jika saya bisa meningkat, berarti level pemain Jepang juga meningkat," ucapnya termotivasi.
"Itu bukan jadi halangan, tapi saya justru ingin mengejarnya," imbuhnya.
Momota juga menegaskan bahwa ia tidak akan bersikap mudah menyerah lagi. Bahkan kalaupun gagal lolos Olimpiade 2024, ia tidak akan menyesal karena sudah mengerahkan segala kemampuannya.
"Saya tidak akan menyerah dan berpegang teguh pada kenangan itu," ucapnya merujuk pada ingatannya saat masih sering menonton video pertandingan bulu tangkis di kelas sekolah dasar.
"Saya ingin menikmati prosesnya."
"Bahkan jika saya tidak berhasil lolos Olimpiade (2024), saya akan tetap merasa puas," imbuh pemain 28 tahun itu.