Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berdasarkan analisis yang dituturkan oleh mantan Direktur Teknis Konica Minolta Honda, Giulio Bernardelle, Kawauchi mungkin belum memiliki 'greget' untuk mendongkrak performa RC213V.
Sebab karakteristik motor Honda sangat berbeda dengan Suzuki yang saat itu masih menggunakan mesin inline4.
"Dari apa yang saya lihat selama bertahun-tahun, Kawauchi dan Suzuki (tim sebelumnya) belum pernah membuat motor yang begitu inovatif," tutur Bernardelle dikutip BolaSport.com dari Moto.it.
"Secara konsep, sangat mirip dengan Yamaha M1," imbuhnya.
Namun demikian, pria asal Italia itu menilai bahwa Kawauchi memiliki sesuatu hal non-teknis yang mungkin bisa sangat membantu Honda saat ini.
Kawauchi diniliai memiliki sifat yang lebih kompromi untuk mendengarkan saran atau pendapat yang berbeda darinya.
Kontras dengan penahulunya, Takeo Yokoyama yang menurut Bernardelle lebih keras kepala.
Baca Juga: Keraguan Dani Pedrosa Dibayar Lunas Alex Rins pada MotoGP Americas 2023
"Kontribusi yang bisa diberikan Kawauchi kepada Honda adalah menciptakan metodologi kerja yang memungkinkannya mengumpulkan banyak informasi yang kemudian mengarahkan mereka untuk memecahkan masalah," kata Bernardelle.
"Saya tidak mengenalnya secara pribadi, dia dari generasi setelah saya, dia adalah generasi (insinyur) yang kedua dari proyek Suzuki antara 2015 dan 2017, kemudian mengambil alih posisi pertama di tahun-tahun berikutnya".