Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Diserbu Joan Laporta, Real Madrid Viralkan Bukti Barcelona Klub Kesayangan Jenderal Franco

By Beri Bagja - Selasa, 18 April 2023 | 19:40 WIB
Real Madrid membeberkan bukti kedekatan Barcelona dengan rezim diktator Spanyol, Jenderal Franco, untuk membalas serangan Joan Laporta. (TWITTER.COM/REALMADRID)

Video semi-dokumenter tersebut berisi bantahan soal klaim Laporta yang menyatakan Madrid adalah klub rezim.

Sebaliknya, pihak Madrid membeberkan bukti-bukti bahwa Barcelona-lah yang memiliki kedekatan dengan rezim sebagai "klub kesayangan" Jenderal Franco menurut catatan sejarah.

"Mana yang merupakan 'klub rezim'?" bunyi kalimat pembuka video tersebut.

TWITTER.COM/REALMADRID
Jenderal Franco mendapat status anggota kehormatan klub Barcelona dalam video respons Real Madrid terhadap tudingan Joan Laporta yang menyebut mereka Klub Pemerintah.

Bukti kedekatan yang dibeberkan di antaranya momen saat markas Barcelona, Camp Nou, diresmikan oleh Jose Solis Ruiz, menteri era Franco.

Selain itu, Barca mengangkat sang pemimpin fasis sebagai anggota kehormatan klub pada 1965 dan memberinya tiga medali kehormatan.

Baca Juga: Barcelona Didakwa Korupsi Rp120 Miliar untuk Suap Wasit, Adios Liga Champions? 

Franco juga diklaim menyelamatkan Barcelona dari kebangkrutan tiga kali melalui pengaruhnya secara administratif.

"Barcelona memenangi 8 titel Liga Spanyol dan 9 Copa Generalisimo (kini Copa del Rey) di bawah pemerintahan Franco."

"Real Madrid membutuhkan 15 tahun untuk memenangi Liga Spanyol selama kekuasaan Franco," bunyi teks yang membandingkan siapa lebih sering juara selama sang jenderal fasis memerintah.

"Madrid dilucuti dalam perang saudara, pemain (Madrid) dibunuh, ditahan dan diasingkan," begitu lanjutannya.

TWITTER.COM/REALMADRID
Real Madrid membeberkan bukti kedekatan Barcelona dengan rezim diktator Spanyol, Jenderal Franco. Barca lebih sering juara ketika sang diktator berkuasa.

Sebelum relasi kedua kubu makin memanas seperti ini, Kejaksaan menemukan bukti bahwa Barca membayar total 7,3 juta euro (120,3 miliar rupiah) selama 2001-2018 ke rekening dua perusahaan milik Negreira, DASNIL dan NILSAT, dalam bukti salinan invoice.

Kejaksaan menilai pembayaran tersebut dilakukan sebagai bagian kerja sama Barca dengan pihak Negreira untuk memengaruhi hasil pertandingan.

Klub dituding melakukan suap agar diuntungkan dalam pertandingan, termasuk dapat hak menentukan soal perekrutan wasit dan keputusan-keputusannya selama laga.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P