Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marquez antara Bertahan atau Menganggur, Honda Beri Kode untuk Percaya Potensi RC213V Lagi

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Sabtu, 22 April 2023 | 08:00 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, jelang balapan MotoGP Portugal 2023 di Sirkuit Algarve, Portimao, Minggu, 26 Maret 2023 (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Kemenangan Alex Rins pada MotoGP Americas bisa menjadi daya tawar ekstra bagi Honda untuk mempertahankan Marc Marquez di tim mereka.

Di Austin Honda akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bernapas lagi setelah dihimpit tekanan karena performa pembalap mereka yang tidak istimewa.

Motor Honda RC213V pun menjadi kambing hitam semenjak kegagalan berbagai pembalap juara untuk meraih sukses di atasnya.

Keraguan terhadap Honda kian besar saat juru selamat mereka sendiri, Marc Marquez, terlihat seperti kehilangan keyakinan.

Juara MotoGP delapan kali itu santer dikabarkan akan pindah ke pabrikan lain demi mengejar ambisi menjadi juara lagi.

"Mimpi saya adalah bertahan di Honda," kata Marquez pada akhir tahun lalu, dilansir dari Motorsport.com.

"Akan tetapi, mimpi saya yang lebih besar adalah menjadi juara," tambahnya seperti memperingatkan. Kontrak Marquez di Honda akan selesai pada 2024.

Honda makin terlihat buruk saat Marquez secara tersirat melempar kesalahan kepada motornya atas blundernya pada balapan pembuka di Portugal.

Seperti diberitakan sebelumnya, Marquez salah perhitungan saat pengereman sehingga menabrak dua pembalap lainnya.

Baca Juga: MotoGP Portugal 2023 - Kelemahan Honda yang Bikin Marc Marquez Tampil seperti Orang Gila

Marquez lantas menyebut bahwa kurangnya traksi saat keluar dari tikungan memaksanya untuk mengambil risiko dalam pengereman.

"Seperti yang Anda lihat kemarin, satu-satunya cara untuk mendapatkan waktu lap yang bagus adalah dengan pengereman," terang Marquez, dilansir dari Crash.net.

"Dan kami mengerem dengan sangat terlambat. Jika tidak, kami hanya akan finis di posisi ke-10, ke-11, dan ke-12."

Malang bagi Marquez, pindah haluan tak semudah yang dibayangkan, lebih-lebih jika nekat melakukannya tahun depan.

Pembalap tersukses dalam satu dekade terakhir itu terancam hiatus dahulu karena opsi yang dimilikinya untuk 2024 sangat terbatas.

Tim-tim pabrikan lain enggan menerima Marquez, mulai karena masalah kontrak hingga reputasi besar Si Semut dari Cervera.

"Kalau dia menang, pujian diberikan kepada pembalapnya," ujar CEO KTM, Stefan Pierer, kepada Speedweek.com.

KTM diisukan menjadi calon destinasi Marquez karena kesamaan sponsor utama mereka dengan sang pembalap.

"Kalau dia kalah, kesalahan akan dilimpahkan pada motor saya." Singkatnya, beberapa tim minder dengan latar belakang Marquez yang mentereng.

Baca Juga: Boro-Boro Hengkang dari Honda, Marc Marquez Sudah Ditolak di Mana-Mana

Untungnya, secercah harapan muncul ketika Alex Rins berhasil menunjukkan potensi RC213V sebagai motor pemenang.

Pembalap tim satelit LCR Honda tersebut tampil kompetitif sepanjang seri balap ketiga MotoGP Americas.

Sebelum menang pada hari Minggu, pembalap asal Spanyol itu menempati posisi kedua dalam kualifikasi dan sprint.

Menariknya, Rins mampu melakukannya tanpa mengambil risiko terlalu besar.

Saat lomba Rins mampu bertahan saat hanya ada 13 pembalap yang mampu finis dalam balapan dengan kondisi lintasan yang kurang grip itu.

Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, pun melihat kemenangan Rins sebagai sebuah pembuktian.

"Jika kami melihat hasil akhirnya dan membuat penilaian, sulit dibantah bahwa ini akhir pekan yang sangat positif," katanya dalam analisisnya di MotoGP.com.

"Sebuah motor Honda memenangi GP, inilah target yang kami pasang di setiap akhir pekan lomba."

"Selama beberapa bulan terakhir, potensi kami telah diragukan tetapi kami membuktikan bahwa motor kami memiliki potensi bagus di dalamnya."

Baca Juga: Bukan Karena Motor, Mantan Teknisi Ungkap Alasan Alex Rins Mampu Menangkan Honda

Tentunya, satu hasil bagus saja tidak cukup untuk mengonfirmasi bahwa Honda telah keluar dari krisis.

Meski demikian, situasi yang dialami Honda tidak seburuk yang dikira.

Setidaknya inilah kalimat Joan Mir, rekan setim Marquez di Repsol Honda, yang sudah gagal finis tiga kali musim ini.

"Kelihatannya kami berada dalam masalah, tetapi kami lebih dekat ke level terbaik daripada kelihatannya," ujar Mir.

"Kami bergerak ke arah yang benar, saya menikmati lomba di sini (GP Americas)."

"Kami meningkatkan pengereman dan cornering speed, tetapi saya memiliki impresi bahwa kami selalu tertinggal dalam membuat progres."

"Memulai dengan posisi jauh tertinggal itu sulit, tetapi saya melihat potensi."

Jadi, mau ke mana Marc?

Baca Juga: Fenomena Menang atau Bubar Bagnaia Bikin Pengamat MotoGP Garuk-Garuk Kepala

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P