Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Utang senilai Rp 2,155 M mencakup subsidi untuk klub peserta, gaji match commisioner, gaji volunteer, biaya antigen, dan lainnya.
Bahkan, beberapa pihak yang dikonfirmasi oleh pihak Save Our Soccer belum menerima bayaran sebelum Hari Raya Lebaran.
"Sungguh ini memalukan dan memprihatinkan," kata Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer #SOS melalui rilis resmi yang didapatkan oleh redaksi BolaSport.com.
"Uang sponsor sudah dibayarkan, tapi hak-hak klub dan juga perugas kompetisi belum dibayarkan. Ini dzalim namanya," kata dia lagi.
Akmal Marhali meminta agar pengurus baru segera menyelesaikan utang yang ditinggalkan oleh pengurus PSSI periode 2019-2023.
"Jumlah untuk match commisioner dan volunter memang tidak banyak. Bila ditotal Rp 355 juta," ujar Akmal.
Baca Juga: Enggan Anggap Remeh Lawan, Ini Janji Jeam Kelly Sroyer di SEA Games Perdananya
"Akan tetapi, bagi mereka ini jumlah besar, apalagi sampai lebaran belum dibayarkan."
"Ini memang hutang pengurus lama. Tapi, SOS berharap Ketua Umum baru dan jajaran Komite Eksekutifnya bisa membantu untuk membayarkan. Islam mengajarkan bayarlah honor pekerja sebelum keringatnya kering," Akmal menegaskan.
Selain meminta pelunasan hutang atas pelaksanaan EPA 2022-2023, SOS juga meminta PSSI untuk mengaudit keuangan penyelenggaraan Elite Pro Academy (EPA).