Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, menilai Marc Marquez harus mulai mengambil langkah berani demi masa depan kariernya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa situasi sulit belum sepenuhnya lepas dari garasi Repsol Honda dengan pembalapnya termasuk Marquez.
Baby Alien bahkan kembali berkutat dengan cedera dan membuatnya sudah melewatkan setidaknya tiga seri pada MotoGP 2023.
Marquez harus menepi dari lintasan setelah dia mengalami cedera patah tulang ibu jari ketika turun pada seri pembuka musim ini di Portugal.
Sejak mendapatkan perpanjangan kontrak istimewa bersama Honda selama 4 tahun sejak 2020, performa Marquez cenderung menurun.
Kondisi itu tidak lepas dari kecelakaan fatal yang pada musim 2020 lalu saat dia menjalani balapan di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Jangankan meraih gelar juara dunia, rider asal Spanyol itu bahkan kesulitan untuk tampil kompetitif.
Situasi semakin tidak berpihak terhadap Marquez yang masih ingin bangkit menyusul pengembangan motor Honda RC213V tak sesuai harapan.
Berbagai terobosan telah dicoba pabrikan asal Tokyo, Jepang itu hingga sesi tes resmi MotoGP yang dilangsungkan awal pekan ini, Senin (1/5/2023).
Baca Juga: Tak Dihargai di Honda, Kehebatan Dani Pedrosa Disanjung Tinggi Bos KTM
Dalam agenda yang dilangsungkan di Sirkuit Jerez tersebut, rekan setim Marquez yakni Joan Mir dan test rider Stefan Bradl menguji komponen baru.
Salah satu komponen yang menyorot perhatian adalah sasis baru Honda dari Kalex yang pada akhirnya belum terlalu meyakinkan.
Melihat kondisi serba sulit Marquez di Honda turut mengundang perhatian Jorge Lorenzo yang notabene pernah menjadi rekan setimnya.
Por Fuera menyebut bahwa momentum ini menjadi saat yang tepat bagi Marquez untuk mengambil langkah berani dengan membuka diri untuk tim lain.
"Tapi sekarang dia harus melihat apa yang terbaik untuknya," kata Lorenzo, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Baca Juga: Sadar Butuh Waktu, Manajer Repsol Honda Pede dengan Sasis Baru
Dengan performa Honda saat ini, Lorenzo merasa mustahil bagi rider 30 tahun itu guna kembali berjaya di kelas utama.
Marquez sangat membutuhkan tim yang bisa menyediakan paket motor kompetitif seperti Ducati mengingat hasratnya menjadi nomor satu masih membara.
Konsekuensi tentu ada, di mana nilai pasar Marquez tentu takkan sebesar seperti ketika mendapatkan perpanjangan kontrak bersama Honda.
Namun di mata peraih tiga gelar juara dunia kelas utama itu, Marquez harus berani berjudi dengan memilih Ducati.
"Menerima tawaran dari Honda, yang tentunya akan sangat tinggi, atau bertaruh pada tawaran yang agak rendah dengan Ducati," ucap Lorenzo.
"Ducati tidak membutuhkannya untuk menang, sementara Marquez membutuhkan mereka untuk berjaya lagi."
"Itu sebabnya Ducati akan membidik harga rendah tanpa menawarkan apa pun dibandingkan dengan angka yang biasa kami lakukan di masa lalu."
"Mereka kebanyakan melakukan kontrak pendek dan dengan angka rendah, banyak berfokus pada bonus," imbuhnya.
Lebih lanjut, Lorenzo juga merasa keputusan Marquez untuk menerima perpanjangan kontrak 4 tahun bersama Honda adalah hal yang tepat.
Hal itu berdasarkan performanya pada musim 2019 yang sangat superior bersama RC213V dengan menorehkan 18 podium dengan 12 kemenangan dari 19 balapan.
"Saya pikir dia membuat keputusan yang tepat pada saat itu," kata Lorenzo menjelaskan.
"Saat Anda Juara Dunia 2019 dan mendapatkan tawaran 4 tahun senilai 20 juta setahun dengan motor bisa membuat Anda meraih gelar lainnya."
"Sulit untuk mengatakan tidak saat itu, terutama jika tim lain menawarkan Anda nilai kontrak yang lima kali lebih sedikit," imbuhnya.
Godaan Ducati kian nyata bagi Marquez setelah sang adik Alex Marquez hijrah ke Gresini Racing yang notabene tim pelanggan mereka.
Dengan motor Desmosedici versi lawas, Alex Marquez sejauh ini tampil lebih kompetitif dibandingkan ketika dia bersama LCR Honda.
Dari total empat seri yang telah dijalani, juara dunia Moto2 musim 2019 tersebut selalu mampu finis di posisi 10 besar dan sudah meraih satu podium.
Baca Juga: Kesan Pertama Fabio Quartararo pada Sistem Komunikasi Radio Saat Tes Jerez