Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Zaman Presiden Kabur Curi Uang, Satu-satunya Momen AC Milan Comeback dari Defisit 2 Gol

By Dwi Widijatmiko - Senin, 15 Mei 2023 | 06:20 WIB
Penyerang AC Milan, Mark Hateley (kanan), berduel dengan bek Auxerre, Basile Boli, dalam laga Piala UEFA 1985-1986. (TWITTER)

BOLASPORT.COM - AC Milan pernah punya pengalaman melakukan comeback dari defisit dua gol di kompetisi antarklub Eropa tetapi momennya hanya sekali sepanjang sejarah dan sudah lama terjadi.

Misi nyaris mustahil dihadapi AC Milan menjelang laga leg kedua semifinal Liga Champions.

Melawan Inter Milan di Giuseppe Meazza, Selasa (16/5/2023), AC Milan harus mengejar defisit dua gol.

Tim Merah-Hitam kalah 0-2 saat berstatus tuan rumah di leg pertama.

Untuk lolos ke final, AC Milan harus menang dengan selisih tiga gol pada pertandigan kedua.

Dengan kondisi tim yang compang-camping dan performa yang jeblok, I Rossoneri tampaknya akan gagal dalam misi tersebut.

Apalagi dalam sejarahnya, AC Milan hanya pernah tercatat satu kali melakukan comeback dari defisit dua gol di kompetisi antarklub Eropa.

Kejadiannya sudah lama, yaitu pada musim 1985-1986.

Baca Juga: Hasil Liga Italia - Dihantam Tim Calon Degradasi, AC Milan Gagal Salip Inter Milan

Saat itu AC Milan masih diperkuat antara lain oleh Franco Baresi, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini, Alberigo Evani, dan Pietro Paolo Virdis.

Pada babak pertama Piala UEFA 1985-1986, AC Milan berhadapan dengan klub Prancis, AJ Auxerre.

AC Milan kalah 1-3 pada leg pertama di Stadion Abbe-Deschamps, Auxerre, 18 September 1985.

Gol cepat Virdis (menit ke-4) dibalas Patrice Garande (32', 63') dan Didier Danio (68').

Pada leg kedua, 2 Oktober 1985 di San Siro, AC Milan menang 3-0.

Virdis kembali mencetak gol (30', 84') ditambah sumbangan Mark Hateley (36') untuk membawa AC Milan melakukan comeback.

AC Milan pun berhasil lolos ke babak kedua dengan kemenangan agregat 4-3.

Namun, langkah Rossoneri di Piala UEFA musim itu akhirnya terhenti di babak 16 besar saat melawan klub Belgia, Zulte-Waregem (1-1, 1-2).

Baca Juga: Rafael Leao Perpanjang Kontrak di AC Milan, Dari UMR ke Gaji Tertinggi

AC Milan memang hancur-hancuran pada musim 1985-1986.

Di Liga Italia mereka hanya finis di posisi ke-7 dengan hanya mencetak 26 gol dalam 30 pertandingan.

AC Milan gagal lolos ke kompetisi antarklub Eropa musim berikutnya.

Di Coppa Italia, langkah Setan Merah juga terhenti di babak 16 besar setelah kalah dari Empoli (0-1, 1-1).

Musim 1985-1986 juga ditandai dengan masalah di level manajemen.

Presiden AC Milan saat itu, Giuseppe Farina, hanya bekerja sampai 19 Februari 1986 setelah memangku jabatan sejak musim 1982-1983.

Farina mengasingkan diri ke Afrika Selatan dengan dia diduga mencuri uang dari klub.

Pada akhir musim 1985-1986, AC Milan dibeli Silvio Berlusconi.

Di tangan presiden yang baru itu, AC Milan masuk ke era baru di mana mereka menjadi salah satu klub tersukses di Italia, Eropa, dan dunia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P