Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kehilangan Arhan cukup besar buat Indonesia karena selain kehilangan bek kiri utama, Indonesia juga terancam kehilangan senjata andalan lewat lemparan maut.
Dua gol Indonesia ke gawang Vietnam di partai semifinal berawal dari lemparan ke dalam Arhan.
Satu lemparan langsung yang jadi assist gol Komang Trisnanda, dan satu lagi menimbulkan kemelut yang berujung gol Muhammad Ferarri.
Pelatih Vietnam, Philippe Troussier pun sampai kesal timnya kebobolan 2 kali lewat skema lemparan ke dalam.
Baca Juga: Indra Sjafri Sudah Temukan Pengganti Pratama Arhan, Timnas U-22 Indonesia Tak Gentar Lawan Thailand
"Vietnam kebobolan gol yang tidak pantas dari lemparan ke dalam lawan," kata Troussier.
"Penjelasan untuk dua gol ini adalah kurangnya konsentrasi dan kurangnya pengalaman para pemain."
"Namun saya tidak tahu pembenaran lain untuk kekalahan ini," tambahnya.
Untuk itu, Indra Sjafri kemungkinan menyiapkan pengganti Pratama Arhan di final adalah pemain dengan karakteristik serupa dan memiliki lemparan maut.