Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rinov/Gloria begitu dekat dengan kemenangan karena telah merebut gim pertama dan memimpin 19-14 di gim kedua.
Apes, begitu Zheng/Huang dapat mengubah pola, kendali sulit direbut kembali oleh mereka sehingga Juara Dunia tiga kali lah yang merebut poin.
Sebagaimana telah diterangkan di awal, Zheng/Huang kembali melakukan comeback di final untuk membawa China unggul di awal laga.
"Ini bukan pertama kalinya kami harus bangkit dari ketertinggalan di match point," ujar Zheng yang telah membawa China dua kali menjadi juara Sudirman Cup.
"Kami mengalami situasi ini beberapa kali di turnamen ini, kami harus menyelamatkan sejumlah game point untuk menang."
Baca Juga: Sudirman Cup 2023 - Tetaplah Pulang dengan Kepala Tegak, Indonesia
"Ini adalah pengalaman berharga bagi kami, dan kami masih belajar darinya, belajar kenapa kami bisa tertinggal."
Semangat juang dari pemain saat di posisi tertinggal inilah yang diapresiasi oleh Zhang Jun selaku ketua PBSI-nya China.
Bagi Zhang, ini merupakan kiprah paling berkesan di Sudirman Cup karena kemampuan pemain-pemainnya untuk bangkit, utamanya saat melawan Jepang.
"Saya percaya semua tim berada di level yang sama tingginya," ujar Zhang.
"Hasilnya ditentukan oleh bagaimana atlet bermain di lapangan, dan pemain-pemain kami melakukannya dengan hebat terutama saat tertinggal."
Sekadar informasi saja, China menjadi juara dengan mengalahkan tiga negara terbaik berikutnya dalam ranking tim dunia BWF yaitu Jepang (ke-2), Korea (3), dan Indonesia (4).
Di Sudirman Cup Negeri Tirai Bambu meninggalkan negara-negara lain dengan 13 gelar disusul Korea dengan 3 gelar dan Indonesia dengan 1 gelar.
Baca Juga: Sudirman Cup 2023 - Berkali-kali Kena Tikung, PBSI Akan Segera Perbaiki Aspek Mental Pemain