Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Punya nama mirip, ada cerita di balik besarnya tekad Christian Adinata untuk mengikuti jejak kesuksesan legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata.
Kemiripan nama antara dua sosok pebulu tangkis dan mantan pemain era 1980an itu sering membuat banyak pihak mengira bahwa keduanya ada hubungan darah.
Namun, faktanya tidak demikian.
Baca Juga: Jadwal Malaysia Masters 2023 - Marcus/Kevin di Hari Kedua, 14 Wakil Indonesia Berlaga
Dalam wawancaranya di sela-sela turnamen Malaysia Masters 2023, Adinata mengungkap alasan di balik penamaan dirinya yang sangat mirip dengan legenda bulu tangkis Indonesia itu.
Pemain yang akrab disapa Nata menuturkan bahwa ayahnya, Dedy Gunawan, adalah penggemar berat sosok Christian Hadinata.
Sebab itulah, ia dinamai mirip dengan Hadinata.
"Idola ayah saya adalah Hadinata yang sangat tersohor," ungkap Nata, dikutip BolaSport.com dari The Star.
"Jadi ayah memutuskan untuk menamai saya dengan nama beliau. Saya juga sempat bermain ganda ketika masih junior, tapi mungkin masa depan saya lebih cocok di tunggal."
Jalan karier Adinata dan Hadinata seperti bertolak belakang.
Hadinata menemukan sukses lebih besar saat bermain di sektor ganda, putra dan campuran. Pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, itu bisa dipasangkan dengan siapa saja.
Salah satu pencapaian terbaiknya adalah ketika memenangkan medali emas ganda putra dan ganda campuran sekaligus saat Kejuaraan Dunia 1980.
Sedangkan di kejuaraan beregu, Hadinata membantu Indonesia memenangi empat gelar Thomas Cup pada 1973, 1976, 1979, dan 1984.
Penghargaan tinggi telah diterima Hadinata dengan menjadi orang ketiga dari Indonesia yang masuk ke dalam Hall of Fame Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada 2001.
Baca Juga: Link Live Streaming Malaysia Masters 2023 - Dibuka Perjuangan Dejan/Gloria
Bisa dimaklumi apabila Adinata, lahir 52 tahun setelah Hadinata, awalnya diarahkan oleh ayahnya untuk bermain di sektor ganda.
Meski demikian, pebulu tangkis berusia berusia 22 tahun tersebut justru lebih bersinar di tunggal putra.
Adinata mulai membangun prestasi emasnya ketika berhasil memenangi medali emas SEA Games 2023 dengan mengalahkan seniornya, Chico Aura Dwi Wardoyo, di final.
Emas SEA Games 2023 menjadi pelecut semangat bagi Nata untuk mengawali petualangannya dalam menembus level elite para pemain senior.
"Mungkin ayah saya ingin saya menjadi pemain ganda yang sukses, tetapi dia tidak keberatan selama saya menjadi pebulu tangkis yang sukses," tambahnya.
"Saya sendiri sudah pernah bertemu koh Hadinata saat masih kecil, dan sempat berfoto dengan beliau," imbuh Nata.
"Emas SEA Games adalah prestasi terbesar saya sejauh ini. Dan ini akan memacu saya untuk menampilkan hasil lebih baik dan saya juga ingin membuat ayah saya bangga," tegasnya.
Saat diberangkatkan ke Malaysia Masters 2023 yang sedang berlangsung, perjuangan Nata benar-benar dijalani sampai maksimal.
Ini bisa terlihat dari aksinya yang melewati dua pertandingan di babak kualifikasi pada Selasa (23/5/2023) lalu sampai mengalami kram.
Kram dialami Nata setelah memenangi laga sangat sengit selama 76 menit melawan wakil tuan rumah, Sholeh Aidil, untuk lolos ke putaran utama.
Rabu (24/5/2023) Nata sudah akan kembali berlaga. Dia bakal melakoni babak 32 besar dengan menghdapi lawan yang tak mudah, Kantaphon Wangcharoen asal Thailand.
"Target awal saya adalah bisa lolos dari kualifikasi, dan saya telah mencapainya," kata Nata.
"(Sekarang) saya akan melakukan yang terbaik di sini, dan juga di turnamen-turnamen berikutnya," pungkas pemain asal Pati tersebut.