Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ada peluang main di sana, tapi liganya bukan dari kasta tertinggi, kami secara halus menolak menerima tawaran tersebut dengan berbagai pertimbangan."
"Itu karena pemain Indonesia kalau bermain divisi dua atau tiga itu tidak dapat perhatian," imbuhnya.
Setelah pencarian berlanjut, baru kemudian Fahry mendapatkan tawaran dari SVK Montana.
Ario menegaskan bahwa Montana memang tertarik dengan kemampuan Fahry setelah mengamati atlet berusia 24 tahun itu dari video-video pertandingan.
Masih menurut Ario, pelatih Montana, Daniel Peev, yang pernah melatih timnas Bulgaria pun kepincut dengan performa Fahry.
Baca Juga: Timnas Voli Indonesia Siap Gelar Training Camp Jelang Asian Games
"Mereka baru tertarik dan belum mengajukan angka, masih negosiasi, sempat alot akhirnya pada satu titik," ucap Ario.
"Saat Fahry mengikuti TC (pemusatan latihan) SEA games, saya tidak ingin mengganggu Fahry dan memecahkan konsentrasinya yang sedang fokus timnas Indonesia."
"Baru setelah SEA Games tawaran untuk Fahry sudah bagus."
"Fahry juga mulai sudah bisa berpikir dan memutuskan bersama istri. Akhirnya ini menjadi pilihan terbaik."