Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ini bukan akhir yang saya harapkan untuk pertandingan semifinal," kata Prannoy, dilansir dari New Straits Times.
"Saya sudah berkali-kali mengalami cedera dan saya tahu rasanya sulit untuk Christian."
Masalah cedera juga pernah menganggu karier Prannoy yang saat muda digadang-gadang akan menjadi andalan India di tunggal putra.
Prannoy menghadirkan harapan bagi negaranya setelah merebut perak di Olimpiade Remaja pada 2010.
Akan tetapi, seperti diberitakan Firstpost, serangkaian masalah fisik menimpanya, dari bagian lutut hingga punggung.
Baca Juga: Malaysia Masters 2023 - Di Ambang Prestasi Bersejarah, Gregoria Masih Lapar
Ketika sudah mencapai peringkat 12 dunia dan memenangi Swiss Open pada 2016, Prannoy harus melewatkan Thomas Cup karena cedera ibu jari kaki.
Saat pandemi Covid-19 melanda, Prannoy turut menjadi salah satu penyintas hingga dia harus melatih kembali pernapasannya.
Untungnya, kesulitan yang dilalui berulang-ulang terbayarkan.
Selain performa yang lebih konsisten, tunggal putra peringkat sembilan dunia itu membawa India merebut gelar pertama di Thomas Cup pada 2022.