Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ganda Putri Andalan Tuan Rumah Nyaris Muntah dan Bikin Rexy Mainaky Protes di Final Malaysia Masters 2023

By Nestri Y - Senin, 29 Mei 2023 | 09:20 WIB
Ganda putri nomor satu Malaysia, Pearly Tan/Muralitharan Thinaah saat tampil pada final Malaysia Masters 2023, di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (28/5/2023) (TWITTER/@BA_MALAYSIA)

BOLASPORT.COM - Tuan rumah puasa gelar di Malaysia Masters 2023. Ganda putri, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, yang menjadi harapan utama harus tersandung situasi sulit yang mereka alami.

Tan/Thinaah harus menelan kekalahan menyedihkan pada final Malaysia Masters 2023 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (28/5/2023).

Ya, ini bisa dikatakan menyedihkan karena juara French Open 2022 itu benar-benar berjuang sampai titik darah penghabisan.

Baca Juga: Malaysia Masters 2023 - Sudah Tundukkan Ahsan/Hendra dan Leo Daniel, Ganda Putra Malaysia Ini Terpukul Kehilangan Gelar Pertama

Namun, kemenangan belum berpihak kepada mereka.

Tangis pun tidak terelakkan saat Tan/Thinaah gagal membayar dukungan publik tuan rumah yang memenuhi arena.

Ganda putri peringkat 11 dunia itu tumbang di tangan duet anyar Korea Selatan, Baek Ha-na/Lee So-hee, dalam pertarungan tiga gim dengan skor akhir 20-22, 21-8, 17-21.

Salah satu insiden yang terjadi di awal laga adalah ketika Pearly Tan sempat mengalami pendarahan pada kaki kanannya.

Itu terjadi ketika pada gim pertama, Tan terjatuh saat melakukan diving untuk menyelamatkan bola.

Tidak sampai di situ, pada pengujung gim ketiga, tepatnya di kedudukan 16-20, giliran Thinaah yang harus meminta break.

Berjalan ke pinggir lapangan, pemain berusia 25 tahun itu terlihat berusaha keras untuk menahan diri agar tidak muntah.

Situasi kian riuh karena kesalahpahaman antara umpire dengan Direktur Kepelatihan Ganda BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), Rexy Mainaky, yang ikut mendampingi pemain.

Legenda ganda putra Indonesia melakukan protes karena mengira umpire, alias wasit lapangan, tidak mau menunggu Thinaah memulihkan diri.

Wasit memang awalnya meminta Thinaah untuk kembali ke lapangan.

Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari Tan tentang kondisi partnernya itu, wasit mencoba untuk memanggil tim medis.

Baca Juga: Hasil Undian Wakil Indonesia pada Thailand Open 2023 - Terdaftar 17 Wakil, Christian Adinata Belum Ada Konfirmasi Akan Tampil

Thinaah dan Tan dapat melanjutkan permainan. Mereka sempat mendapat satu tambahan angka sebelum akhirnya harus menelan pil pahit.

Keduanya masih berusaha hadir pada sesi podium. Namun usai laga, Thinaah langsung mendapat perawatan medis dan tidak ikut dalam wawancara setelah laga di area mixed zone.

Hanya Pearly Tan yang menjelaskan singkat perihal laga final mereka, dengan berderai air mata.

"Thinaah rasanya ingin muntah, karena kelelahan dan butuh waktu untuk istirahat," ungkap Pearly Tan dikutip BolaSport.com dari The Star.

Meski diterpa masalah medis, Tan enggan menjadikannya sebagai alasan kekalahan.

Tan lebih menyesali peluang memenangi gim pertama yang terbuang sia-sia. Sebab mereka sempat unggul game point lebih dulu dalam kedudukan 20-17.

"Ini (kelelahan) bukan penyebab kekalahan kami, karena itu terjadi sudah di poin terakhir," ucap mantan peraih perak Kejuaraan Asia Junior itu .

"Di gim pertama, kami sebenarnya punya peluang untuk menang. Tapi karena kami sangat ingin menang, malah kami tidak bisa mengonversi peluang kami."

Tan bertekad untuk memperbaiki stamina mereka. Setelah fisik menurun, mereka jadi kerap membuat kesalahan tidak perlu di lapangan.

Baca Juga: Final Malaysia Masters 2023 - Gregoria yang Nyaris Sempurna Sebelum Dijegal Ratu Bulu Tangkis Dunia

Terlepas dari itu, perjuangan Tan/Thinaah sepanjang mengikuti Malaysia Masters 2023 memang patut diacungi jempol.

Sejak babak pertama sampai final, mereka selalu melakoni laga-laga panjang.

Laga tercepat Tan/Thinaah berdurasi 40 menit ketika di babak 32 besar. Setelahnya, mereka selalu bertanding di atas 90 menit.

Bahkan di perempat final mereka sempat menjalani reli super panjang dengan 211 pukulan ketika melawan Rena Miyaura/Ayako Sakuramoto asal Jepang.

Laga melelahkan juga mereka alami di semifinal saat menghadapi Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Di gim ketiga Rexy marah-marah karena wasit menghentikan reli panjang gegara pelatih Jepang, Kei Nakashima. terus memberi instruksi saat pertandingan berjalan.

Baek Ha-na/Lee So-hee pun memberikan respek pada Tan/Thinaah. Mereka mengakui perjuangan hebat yang telah ditunjukkan andalan tuan rumah itu.

"Pearly dan Thinaah sudah menjalani partai panjang sejak babak pertama, jadi saya yakin ini bukan final yang mudah bagi mereka," ucap Lee So-hee usai laga dalam wawancara dengan Astro Arena.

"Pearly dan Thinaah itu punya serangan dan pertahanan yang kuat, jadi kami harus sudah siap sejak awal menahan gempuran serangan mereka untuk final ini," sahut Baek Ha-na.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P