Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Itu menunjukkan bahwa dia jelas tidak lagi memiliki kendali atau kecepatan yang sama seperti sebelumnya, jadi dia mencoba mengejar sejak awal."
"Selain itu artinya dia juga masih haus akan kemenangan, hanya saja dia tidak punya motor terbaik saat ini," tandas Aleix.
Salah satu kelemahan terbesar M1 tahun ini adalah dalam kecepatan satu lap sehingga Quartararo cuma sekali start dari 3 baris terdepan alias posisi 9 besar.
Ritme lomba apik yang turut menjadi keunggulan Quartararo menjadi sia-sia ketika dia harus memulai lomba dari belakang.
Ini ditunjukkan dengan catatan bahwa satu-satunya podium Quartararo diraih saat dia mampu menembus zona ideal ini dalam kualifikasi.
Baca Juga: Ketakutan Sang Juara Dunia di Honda Bisa Terjadi, Mir Sudah Tak Tenang Lagi
Belum lagi keunggulan dalam corner speed yang dahulu menjadi andalan malah menurun karena pencarian Yamaha terhadap peningkatan tenaga mesin.
"Saya belum pernah memiliki motor seagresif ini, dan tak bisa berbelok," ucap Quartararo, yang kini mengambil setelan musim 2021, saat dia juara, sebagai acuan.
Kesulitan Quartararo kembali diamini oleh Espargaro.
Pembalap berusia 33 tahun itu tidak segan untuk menyebut Quartararo masih cepat, hanya saja apes karena Yamaha sedang tidak baik-baik saja.
"(Tidak punya motor yang cepat) membuat dia kesulitan," ungkap Espargaro seolah menggambarkan isi hati Quartararo.
"Dia memang pembalap yang sangat bagus, tapi kan banyak juga sekarang yang demikian."
"Jadi kalau dia tidak punya motor yang sangat kompetitif, perjuangannya akan sulit."
"Bagi saya dia tetap salah satu pembalap terbaik, mungkin yang terbaik saat ini, dan semoga dia bisa segera menyelesaikan masalahnya," pungkasnya.