Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek Jeonnam Dragons, Asnawi Mangkualam, menilai ada beberapa alasan sepak bola di Korea Selatan lebih maju dari Indonesia.
Seperti diketahui, Asnawi sudah cukup lama merasakan atmosfer sepak bola di Korsel.
Dia memulai petualangan bermain di luar negeri pada tahun 2021 lalu.
Klub pertama yang dibela pemain berusia 23 tahun tesebut adalah Ansan Greeners.
Dua musim di sana, Asnawi akhirnya pindak ke Jeonnam Dragons hingga saat ini.
Sebelum menuju Korsel, dia sempat bermain di Liga Indonesia bersama PSM Makassar.
Asnawi Mangkualam menilai bahwa ada beberapa faktor yang membedakan sepak bola Korea Selatan dan Indonesia.
Menurutnya, mental pemain Indonesia masih cukup tertinggal dari Korsel.
"Kalau dari segi pemain mungkin mentalitas pemain yang harus ditingkatkan dari pemain Indonesia," kata Asnawi Mangkualam dilansir BolaSport.com dari laman FIFA.
Bek timnas Indonesia ini juga melihat bahwa sistem kompetisi yang rapi di Korea jadi faktor pembeda.
Dia menjelaskan di sana klub hanya memantau kompetisi usia dini dan kompetisi mahasiswa.
Bahkan, saat dia di Ansan Greeners banyak rekannya yang masuk ke tim dengan sistem tersebut.
"Terus kalau dari liga memang ketinggalan jauh dari Liga Korea, karena memang di sini dari liga mahasiswa dan liga usia dini, jadi klub tidak perlu seleksi pemain."
"Jadi dia hanya datang ke kompetisi mahasiswa sudah bisa menarik pemain."
"Di tim saya banyak pemain mahasiswa yang direkrut dari tim Liga 2 sama seperti saat di Ansan Grenners."
"Jadi klub tidak sulit untuk mendapatkan pemain," tambahnya.
Baca Juga: Timnas Argentina Tak Pandang Remeh Indonesia karena Dilatih Shin Tae-yong
Pemain kelahiran Makassar ini juga menyinggung soal fasilitas yanh cukup maju di Korea.
Di Korsel, masih banyak lapangan gratis yang bisa dimanfaatkan oleh pemain-pemain muda.
Fasilitas tersebut cukup muda diakses apalagi bagi mereka yang masih belum masuk karir profesional.
Dia berharap hal-hal tersebut bisa dilakukan di Indonesia agar sepak bola di tanah air bisa lebih berkembang.
"Yang perlu diperbaiki liga kita harus ditata dengan baik dari usia dini, yang paling menonjol di Korea di pinggir lapangan bola gratis."
"Kalau di Indonesia harus disewakan dan kualitas juga kurang bagus."
"Ya bagaimana pemain muda bisa berlatih dengan semangat kalau kita tidak memiliki lapangan yang layak di daerah masing-masing," pungkasnya.