Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dheva menang meyakinkan dua set langsung (21-13 dan 21-8) atas wakil Malaysia, Amyrul Yazid.
Hafizh Briliansyah usai upacara pengalungan medali mengakui tensi pertandingan dirasakan sangat tinggi saat turun bertanding. Malaysia memberikan perlawanan sengit hingga perolehan poin sangat ketat.
“Kami tampil lepas dan memiliki motivasi harus menang dan juara. Hari ini Indonesia harus emas. Itulah pelecut semangat saya pribadi dan Mas Hary untuk menang lawan Malaysia. Tensi saya akui sangat tinggi, namun kami bisa melewatinya,” kata Hafizh.
Dheva Anrimusthi yang diturunkan di partai pamungkas menjadi pembeda di pertandingan lawan Malaysia. Tampil tenang, Dheva memberikan kepastian medali emas dengan smash menghujam di sisi kanan pertahanan Amyrul Yazid.
“Sangat bersyukur karena ini emas pertama untuk Indonesia. Terima kasih buat semuanya yang sudah dukung. Emas ini untuk Indonesia, NPC, dan keluarga saya,” ungkap atlet asal Kuningan, Jawa Barat tersebut.
Dheva memang terlihat tampil lebih tenang, walaupun beban ada di pundaknya untuk mempersembahkan kemenangan.
“Tadi kesulitan pasti ada, bagaimana caranya bisa merilekskan di pertandingan penentuan dan mendengarkan instruksi pelatih serta mengeliminasi kesalahan-kesalahan,” pungkasnya.
Setelah memastikan medali emas, Dheva pun diangkat rekan-rekannya yang masuk ke lapangan sembari membawa bendera Merah Putih.
Para Badminton ditarget 8 medali emas. Untuk sementara satu emas sudah diamankan dari nomor beregu putra.
Baca Juga: Kesempatan Kedua Ganda Putra Malaysia Jawab Kepercayaan Rexy Mainaky