Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jeka masih menjadi satu-satunya petarung Indonesia yang berhasil menembus final Road to UFC sejak diadakan tahun lalu.
"Jeka saya pikir adalah petarung terbaik dari Indonesia," kata Jubli.
"Saat saya melihat semua petarung (Indonesia), saya tidak tahu kenapa ya, semuanya punya gaya tarung yang eksplosif. Saya tidak tahu apakah ini faktor genetik atau bagaimana."
Jubli meredam sensasi rentetan kemenangan KO Jeka melalui pertarungan bawah di mana dia begitu dominan.
Postur tubuh Jubli yang lebih besar daripada Jeka membuat petarung asal Simalungun, Sumatra Utara, itu kelabakan.
Baca Juga: Hasil UFC 289 - Kegilaan Ronde Pertama, Menang Kilat Oliveira Kejar Makhachev Lagi
Saat menyusul Jubli mendapatkan kontrak dari UFC, Jeka akhirnya turun divisi ke kelas bulu yang batas berat badannya lebih ringan.
Jubli merasa bahwa adalah keputusan yang tepat bagi Jeka untuk mentas di kategori petarung yang sedang dikuasai Alexander Volkanovski itu.
"Saya juga berpikir Jeka seharusnya bertanding di kelas bulu. Saat saya melawannya, saya sadar bahwa dia sangat kuat," kata Jubli.
"Jadi kalau pindah ke kelas bulu, dia akan menjadi lebih kuat. Semoga dia beruntung," ujarnya.