Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sayangnya, tekanan yang dilancarkan Apriyani/Fadia masih belum membuahkan hasil.
Fukushima/Hirota, yang kian mendekati ke level terbaik pasca-cedera panjang, tampil kuat dalam pertahanan mereka.
Percobaan smes dari Apriyani yang membentur bibir net memberikan gim pembuka bagi pasangan tamu dengan keunggulan 21-13.
Gim kedua berlangsung lebih seimbang.
Apriyani/Fadia lebih bisa meladeni permainan lambat Fukushima/Hirota hingga juara Indonesia Open dua kali beberapa kali melakukan kesalahan sendiri.
Aksi saling berbalas skor seperti pada gim pertama pun terulang hanya saja lebih lama hingga kedudukan 9-9.
Sayangnya, penampilan solid Apriyani dan Fadia justru menurun sehingga Fukushima/Hirota mulai bisa membuka keunggulan besar.
Setelah skor 11-9 di interval, Fukushima/Hirota terus menambah poin hingga tercipta margin tujuh angka pada 17-10.
Beberapa kali posisi backhand dari Apriyani dan Fadia menjadi target mereka.
Sebuah placing silang dari Fadia yang keluar makin menutup kans juara Malaysia Open satu kali ini karena membuat mereka tertinggal 13-20 di match point yang pertama.
Bola keberuntungan dari lawan memastikan akhir dari kiprah Apriyani/Fadia pada turnamen World Tour Super 1000 ini.