Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hal itu memungkinkan Real Madrid untuk mendatangkannya secara cuma-cuma.
Akan tetapi, alasan Perez melirik Xabi Alonso tidaklah berdasarkan faktor tersebut.
Eks murid Pep Guardiola di Bayern Muenchen tersebut berperan hebat dalam mendongkrak performa Leverkusen pada musim 2022-2023.
Bayer Leverkusen menjadi klub senior pertama yang diasuhnya yang sempat jeblok di Bundesliga pada awal musim.
Baca Juga: Xavi Dilarang Protes, Presiden Barcelona Sudah Puas dengan Transfer Klub
Berkat kecerdasannya dalam hal manajerial, Xabi Alonso mampu membuat Leverkusen finis di urutan keenam klasemen akhir Bundesliga dan lolos ke semifinal Liga Europa musim lalu.
Di samping itu, skema permainan yang dikembangkan oleh eks gelandang flamboyan Liverpool tersebut tidak terlalu jauh berbeda dengan Ancelotti di Real Madrid.
Alonso mengenakan pakem formasi 3-4-3 dengan intensitas penyerangan yang tinggi di Leverkusen.
Fokusnya pada dorongan bek sayap untuk membantu tiga penyerang di depan sambil mempertahankan pertahanan yang kuat, dengan ditunjang dua gelandang sentral yang tangguh.
Ancelotti sendiri menerapkan formasi 4-3-3 selama menukangi Luka Modric cs.