Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, memberikan aturan terkait larangan suporter tandang untuk Liga 1 2023/2024.
Seperti diketahui, aturan tersebut akan mulai berlaku pada Liga 1 musim depan.
Ada beberapa alasan terkait aturan tersebut.
Salah satunya karena FIFA masih memantau penuh sepak bola di Indonesia.
Jika terjadi kerusuhan di kompetisi, maka FIFA bisa saja memberikan hukuman tegas.
Sebelummya, FIFA cukup berbaik hati dengan tidak memberikan hukuman pasca Tragedi Kanjuruhan.
Pada laga uji coba antara Persis Solo melawan Persebaya Surabaya ada kuota untuk suporter tandang.
Total ada 500 tiket yang dialokasikan untuk Bonek di laga ini.
Hal ini jadi sinyal baik karena musim depan suporter tidak bisa menghadiri tim andalannya saat laga tandang.
Baca Juga: Ernando Ari Cedera, Dipastikan Absen Saat Laga Persebaya Vs Persis
Aji Santoso menilai bahwa hubungan antara suporter Persebaya dan Solo cukup baik.
Apalagi, tim Laskar Sambernyawa sempat menjalani laga uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo.
Saat itu suporter Persis diizinan hadir di markas Persebaya.
Menurutnya, suporter harus bisa saling menjaga karena rivalitas hanya terjadi 90 menit saat pertandingan.
"Kita tahu semua hubungan suporter persebaya dan Solo sangat baik."
"Ketika suporter Solo datang ke Surabaya sangat welcome."
"Sama juga untuk besok suporter juga sama, mereka sangat welcome dengan suporter Persebaya."
"Ini satu hal yang sangat bagus, rival hanya 90 menit di lapangan lalu menjadi saudara," kata Aji Santoso pada sesi jumpa pers jelang laga melawan Persis Solo, Jumat (23/6).
Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap Persebaya Surabaya di Liga 1 2023-2024
Mantan pelatih Persela Lamongan ini menambahkan bahwa aturan larangan suporter tandang masih bisa diterima.
Apalagi, 2024 nanti adalah tahun politik.
Dia berharap semua pihak bisa sama-sama patuh pada aturan ini agar sepak bola di Indonsia bisa berjalan lancar hingga akhir musim.
"Di kompetisi memang tidak bisa dihadiri suporter away."
"Tentunya federasi sudah memikirkan seperti itu, tetapi alasannya cukup rasional."
"Tahun 2024 intensitas yang cukup tinggi."
"Menurut saya harus bisa menerima, kita yang terpenting bagaimana setiap pertandingan tetap berjalan," pungkasnya.