Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Simpati Bos Ducati untuk Marc Marquez: Mentalnya Jatuh, Dia Harus Dimengerti dan Dihormati

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 30 Juni 2023 | 21:00 WIB
CEO Ducati, Claudio Domenicali.

BOLASPORT.COM - CEO Ducati, Claudio Domenicali, turut buka suara terhadap kesulitan besar yang dialami Marc Marquez. Simpati ditunjukkannya terhadap sosok yang pernah menjadi penghalang.

Bagi Ducati, Marc Marquez adalah sosok rival kuat yang disegani.

Terlalu digdayanya Marquez di lintasan kerap disebut-sebut sebagai alasan kenapa Ducati baru bisa memutus paceklik gelar di kelas para raja pada pada 2022.

Baca Juga: Tolak Pemberian Hak Istimewa, Ducati dan Pabrikan Eropa Disentil Utang Budi ke Honda dan Yamaha

Kegagalan merekrut Si Alien karena mahar yang kelewat tinggi membuat Ducati harus puas menjadi runner-up selama tiga musim berturut-turut pada 2017 hingga 2019.

Kini, situasi telah berubah. Ketika upaya Ducati ganti mendominasi kejuaraan, Marquez dan timnya, Repsol Honda, kewalahan untuk sekadar memberikan perlawanan.

Relasi Marquez dan Honda bahkan disinyalir retak karena ambisi sang pembalap untuk menjadi juara terhalang dukungan yang kurang mumpuni dari timnya.

Isu kepindahan juara dunia delapan kali itu pun merebak jelang jeda musim panas.

Sejarah ketertarikan terhadap Marquez membuat Ducati turut dihubung-hubungkan. Akan tetapi, sejauh ini hanya penolakan, termasuk dari petinggi pabrikan asal Borgo Panigale.

"Itu akan sangat kompleks dan sulit, dalam situasi apapun," jawab Domenicali mengenai peluang mendatangkan Marquez dalam interviu dengan Corriere della Sera, dinukil dari Sky Sport MotoGP.

Salah satu alasan kenapa tim enggan mendatangkan Marquez tahun depan adalah kontrak yang masih berlaku antara sang pembalap dengan Honda.

Marquez masih menyisakan satu tahun lagi dari kesepakatan mewah berdurasi empat tahun yang ditekennya pada awal tahun 2020.

Menurut Sky Sport MotoGP, penalti sebesar 25 juta euro atau sekitar 409 miliar rupiah harus dibayar Marquez jika hengkang sebelum akhir tahun 2024.

Marquez sendiri sebenarnya telah membuktikan bahwa semangatnya masih ada.

Pada awal tahun ini Si Semut dari Cervera mampu membuat perbedaan dengan menjadi satu-satunya pembalap Honda yang konsisten bersaing di depan.

Baca Juga: Lelucon Nakal Pengamat MotoGP, Skenario Terbaik adalah Marc Marquez Gabung Tim Valentino Rossi

Akan tetapi, ada konsekuensi yang harus dibayar. Pendekatan berisiko Marquez tak lagi bisa diimbangi oleh kuda besinya.

Berkali-kali Marquez terjatuh karena RC213V "memberontak" saat diajak berlari mengejar rival-rivalnya. Hasilnya, dia belum pernah sekali pun finis dalam balapan utama musim ini.

Pukulan terbesar didapatkan Marquez ketika dia kehilangan balapan andalannya yaitu MotoGP Jerman.

Di Sachsenring, sirkuit yang pernah dimenanginya sebanyak 11 kali secara beruntun, Marquez kepayahan hanya untuk sekadar menjaga posisinya di papan tengah.

Marquez pun terlihat terpukul saat terbanting dari motornya saat sesi pemanasan.

Terjatuh untuk kelima kalinya dalam akhir pekan itu, dia hanya menunduk. Beberapa saat sebelum balapan, Marquez mundur walau mendapat izin medis untuk berlomba.

Domenicali yakin bahwa saat itulah Marquez kehilangan keyakinannya. Dia hanya bisa berdoa agar sosok yang pernah menyulitkan pembalapnya itu bisa kembali seperti semula.

"Pada balapan pertama tahun ini Marc berada di pole position setelah musim dingin yang sulit," terang Domenicali.

"Kemudian dia mengejar batas terlalu jauh, tetapi dibandingkan rekan-rekan setimnya, dia membuat perbedaan."

"Di Sachsenring, di sirkuit yang bersahabat baginya, dia membawa ekspektasi tinggi. Akan tetapi, dia justru berhadapan dengan situasi yang tidak terduga, dia terjatuh lima kali."

"Mentalnya jatuh, dia harus dimengerti dan dihormati. Saya berharap untuk bisa melihatnya lagi sebagai rival."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P